Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Diharapkan Paus Saat Bertemu Trump di Vatikan?

Kompas.com - 14/05/2017, 08:31 WIB

VATIKAN, KOMPAS.com - Pemimpin umat Katolik Sedunia Paus Fransiskus berharap dapat menemukan kesamaan pandangan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, saat keduanya bertemu di Vatikan.

Harapan itu tetap muncul, meski selama ini kedua pemimpin itu berbeda pandangan dalam beberapa hal, seperti isu imigrasi dan perubahan iklim.

Seperti diberitakan AFP, hal itu disampaikan Paus, Sabtu (13/5/2017), saat berbicara dalam penerbangan dari Vatikan menuju Portugal.

"Saya tidak pernah menghakimi siapa pun tanpa mendengarkan mereka terlebih dahulu," kata Paus. 

Lebih jauh, Paus mengaku berharap dapat mendengar adanya pesan perdamaian untuk dunia dari Trump.

Paus Fransiskus dijadwalkan menerima kunjungan Trump ke Vatikan pada 24 Mei mendatang.

Baca: Jelang Kedatangan Trump, Mahmud Abbas Mengaku Siap Bertemu Netanyahu

Pekan lalu, Presiden Trump mengumumkan bahwa lawatan pertamanya ke luar negeri sebagai Presiden akan menuju Arab Saudi, Israel, dan Vatikan, -sebagai pusat spiritual Islam, Yudaisme, dan Katolik.

"Saya pikir dia (Trump) akan mengatakan apa pendapatnya," kata Paus.

"Untuk menemukan pintu-pintu, yang bahkan sedikit terbuka, kita harus membicarakan hal-hal yang sama, dan melangkah ke depan. Langkah demi langkah, perdamaian dibuat setiap hari," tambahnya.

"Persahabatan antara orang-orang adalah buatan tangan, itu dibuat setiap hari dengan saling menghormati satu sama lain, berjalan bersama. Menjadi tulus tentang apa yang orang anggap penting," kata Paus.

Sebelum ini, Paus mengecam gagasan untuk menggunakan dinding dan kawat berduri untuk mencegah orang asing masuk ke AS.

Sementara Trump telah mulai memenuhi janjinya untuk membangun tembok sepanjang 3.200 kilometer di perbatasan Meksiko.

Pemerintah AS juga mencoba menutup jalan masuk bagi para pengungsi dan warga negara dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Ini menjadi langkah yang secara langsung bertentangan dengan seruan Paus untuk menyambut dan menerima orang-orang yang terusir dari kampung halamannya. 

Paus juga telah menjadi pendukung kuat dalam upaya memerangi perubahan iklim, namun Trump telah berjanji untuk menarik AS dari Persetujuan COP21 Paris terkait upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.

Trump telah mengatakan bahwa dia akan membuat keputusan apakah akan menyetujui kesepakatan tersebut sebelum pertemuan G7 di Taormina, Sisilia akhir bulan ini.

Paus lalu ditanya apakah ada kemungkinan pemimpin AS melunakkan pendiriannya mengenai isu-isu tersebut?

Dia mengatakan, "itu akan menjadi kalkulasi politik yang bukan bagian saya."

Dari sekian banyak perbedaan pandangan yang ada, kedua pemimpin pun memiliki kesamaan pandangan.

Baik Trump maupun Paus sama-sama berupaya mengekang praktik aborsi. 

Presiden AS telah menandatangani undang-undang yang menghapus peraturan tentang perlindungan terhadap pendanaan pembiayaan dari klinik keluarga berencana yang menawarkan aborsi.

Baca: Trump Larang Bantuan Negara untuk LSM Asing Pendukung Aborsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com