WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump merayakan 100 hari masa kepresidenannya, Sabtu (29/4/2017).
Tentu saja, sudah banyak peristiwa yang terjadi dan dialami Trump di sepanjang 100 hari jabatannya.
Kompas.com menyajikan sejumlah angka-angka penting berdasarkan data yang diolah dari laman Politico dan berbagai sumber lain.
42,6 persen popularitas
Popularitas Presiden Trump hanya menyentuh angka 42,6 persen berdasarkan aggregator sejumlah survei.
Angka ini adalah yang terendah bagi Presiden AS dalam sejarah 100 hari kepresidenan.
Baca: 100 Hari Jadi Presiden, Donald Trump Catat Sejarah di AS
"Nol" UU yang lolos
Hingga hari ke-100 memegang jabatan sebagai Presiden, Pemerintahan Trump belum mampu meloloskan Rancangan Undang-Undang di Kongres.
Hal itu terus bergulir meski partai Republik menguasai Senat dan DPR.
Bahkan, upaya pencabutan Undang-Undang Kesehatan AS (Obamacare) dan menggantinya dengan UU baru versi Trump terpaksa dibatalkan.
Keputusan itu diambil menyusul silang pendapat antara sesama anggota DPR dari Partai Republik.
507 cuitan di Twitter
Presiden Trump terkenal sangat aktif bercuit di akun Twitter, dan kebiasaan ini tidak hilang setelah di menjabat sebagai presiden.
Tercatat, Trump bercuit sebanyak 507 kali untuk mengungkapkan perasaannya, menyampaikan kebijakannya, menyerang lawan politiknya, atau sekedar mengomentari hal-hal yang sedang terjadi.
32 wawancara dengan media
Trump yang dengan terbuka menyatakan ketidaksenangannya dengan media AS meladeni 32 kali sesi wawancara dengan media.
Namun, 13 di antaranya dilakukan dengan saluran televisi Fox yang memiliki ideologi konservatif, dan selalu menyajikan berita yang menyenangkan taipan real estat itu.
32 perintah eksekutif
Presiden Trump mengeluarkan 32 perintah eksekutif (executive order), jumlah tertinggi yang pernah dikeluarkan oleh Presiden AS sejak Perang Dunia II.
16 kunjungan dari para pemimpin dunia.
Gedung Putih telah kedatangan 16 pemimpin dunia sejak Trump menjabat.
Nama-nama beken seperti Kanselir Jerman Angela Merkel, PM Inggris Theresa May dan PM Irlandia Enda Kenny adalah beberapa di antaranya.
Tidak ketingggalan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi juga mendapat kehormatan datang ke Gedung Putih.
Sisi sebelumnya tidak pernah diundang oleh mantan Presiden Barack Obama.
"Nol" negara yang dikunjungi
Trump tercatat belum melakukan lawatan ke luar negeri. Dia baru dijadwalkan akan terbang ke Brussels untuk menghadiri pertemuan NATO di bulan Mei.
Kunjungan ini tergolong tidak biasa karena Presiden AS umumnya selalu mengunjungi tetangga terdekatnya Kanada atau Meksiko di lawatan perdana.
31 hari berkunjung ke properti miliknya
Tercatat total 31 hari atau sepertiga masa kepresidenannya telah dihabiskan oleh Trump untuk mengunjungi properti yang dimiliki perusahaannya.
Trump bahkan menjamu dua pemimpin dunia, yakni Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di resort Mar-a- Lago di Florida.
Tempat itu kemudian sering dilabeli sebagai istana musim dingin Trump.
19 hari bermain golf
Walau sering mengkritik hobi pendahulunya Barack Obama bermain golf, rupanya Trump sendiri tercatat telah menghabiskan 19 hari di lapangan golf.
Meski data itu tak terkonfirmasi, apakah dia benar-benar bermain golf atau sekadar mengunjungi lokasi itu.
13.2 juta dollar AS
Walau baru menjabat selama 100 hari, rupanya Trump telah memulai kampanye untuk periode kedua dengan aktif menggalang dana kampanye yang telah menyentuh angka 13.2 juta dollar AS.
Trump pun telah mendaftarkan kampanye pilpres 2020 dengan slogan “Keep America Great”.
Baca: Tanggal-tanggal Bersejarah dalam 100 Hari Kepresidenan Trump