Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

420 Warga Australia Masuk Daftar Teroris di Turki

Kompas.com - 27/04/2017, 12:20 WIB

Sinyal intelijen

Pejabat senior Turki tersebut mengatakan bahwa Prakash ditahan menyusul peringatan dari Australia yang menyebutkan bahwa orang ini berada dekat perbatasan Suriah dan mungkin berencana untuk menyeberang.

Peringatan itu disertai informasi lain, kemungkinan berasal dari sinyal intelijen, yang membantu melacak dan menahan orang ini. Dia dianggap sebagai "ancaman terhadap keamanan nasional Turki".

Pihak berwenang Turki sebelumnya dikritik karena dianggap gagal menghentikan masuknya pelaku jihad ke Suriah, terutama pada awal perang saudara ketika puluhan ribu pejuang asing melintasi perbatasan mereka.

Turki berdalih bahwa mereka membutuhkan nama-nama yang dicurigai dan kerjasama lainnya dari negara asal mereka.

Pihak intelijen lamban dalam berbagi informasi, namun penambahan daftar mengalami peningkatan seiring ancaman jihadis yang menjadi semakin jelas.

Penghubung Australia, yang secara resmi dipandu dua agen Kepolisian Australia, sangat dihargai di Ankara.

Pejabat senior Turki itu menyatakan penghubung ini sama baiknya dengan yang dilakukan negara-negara Uni Eropa yang juga memiliki jihadis yang jauh lebih besar.

Pejabat tersebut mengungkapkan lebih dari 52.000 nama masuk dalam daftar "cekal" Turki tersebut. Jumlah ini jauh lebih besar daripada total pejuang asing yang diduga berada di Suriah dan Irak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com