Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

420 Warga Australia Masuk Daftar Teroris di Turki

Kompas.com - 27/04/2017, 12:20 WIB

Kerja sama itu terbukti semakin penting karena runtuhnya apa yang disebut kekhalifahan ISIS akibat serangan pasukan Irak, milisi dan pemboman yang didukung Barat serta anggota ISIS mencoba meninggalkan zona konflik.

Orang Australia yang paling terkenal di Turki adalah perekrut ISIS bernama Neil Prakash.

Namun seorang pejabat senior Turki mengatakan bahwa dua warga Australia lainnya, yang ditahan pada 2016, juga masih dalam tahanan.

Salah satunya menolak kontak dengan pihak berwenang Australia. Rincian lebih lanjut atas hal ingin tidak bisa dikonfirmasi.

Turki telah memulai proses ekstradisi terhadap Neil Prakash, berdasarkan tuduhan dari pihak berwenang Australia yang menuduhnya melanggar undang-undang anti-teror.

Pelanggaran yang dituduhkan termasuk "keanggotaan organisasi teroris", "masuk ke negara lain dengan tujuan melakukan kegiatan permusuhan", dan "merekrut orang untuk bergabung dengan organisasi yang terlibat dalam kegiatan melawan pemerintah asing".

Terlibat organisasi teroris

Yang krusial, dalam pernyataan yang dibuat di hadapan penyidik Turki kurang dari 16 jam setelah dia ditahan pada 24 Oktober tahun lalu, Prakash mengaku sebagai anggota ISIS.

Dia juga mengatakan menyesal bergabung dengan ISIS. Pihak berwenang Turki sendiri menuntut orang ini dia karena terlibat organisasi teroris.

Dalam proses yang bisa menjadi terobosan bagi pihak berwenang Australia, pejabat senior Turki tersebut mengatakan bahwa penuntutan terhadap orang ini dilakukan sejalan dengan proses ekstradisi. Turki, katanya, lebih memilih Prakash diadili di Australia.

"Pemerintah Turki sangat menyadari kepentingan kita dalam kasus ini. Jika kita menuntut seseorang atas kejahatan ini - saya tidak mengomentari kasus individual - maka hukuman di Australia sama beratnya, yaitu penjara seumur hidup," kata Menteri Keenan.

Dalam pernyataan Prakash, yang diperoleh surat kabar The Guardian, dia menyatakan diri sebagai warga negara Kamboja.

Dia tidak menyinggung kegiatan rekrutmennya untuk ISIS dan, sementara dia sudah dianggap tewas akibat serangan udara di Mosul, dia mengaku hanya terluka saat melawan milisi Kurdi di Kobane, Suriah.

Turki memandang milisi Kurdi sebagai kelompok teroris dan pernyataan Prakash mungkin telah dibuat untuk mendapatkan keringanan dari Turki.

Namun Prakash mengaku transit ke Suriah melalui kelompok radikal yang dikenal sebagai Ahrar al Sham. Jalur ini yang diikuti beberapa anggota ISIS asal Australia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com