KOMPAS.com - Dalam sebuah pidato di Universitas Tulane pada 24 April 1975, Presiden Amerika Serikat Gerald Ford menyatakan Perang Vietnam sudah berakhir.
"Hari ini, bangsa Amerika bisa mendapatkan kembali rasa bangga yang ada sebelum Vietnam. Namun, kebanggaan itu tak bisa diraih dengan berperang kembali," ujar Presiden Ford.
Peryataan Presiden Ford ini sangat mengejutkan bagi rakyat Vietnam Selatan, yang sangat berharap bantuan Amerika Serikat di saat pasukan Vietnam Utara mengepung Saigon.
Pada Maret 1975, Vietnam Utara menggelar serangan besar-besaran untuk merebut ibu kota provinsi Ban Me Thuot di wilayah pegunungan tengah.
Pasukan Vietnam Selatan yang mempertahankan daerah itu bertempur sangat buruk dan dengan cepat digilas pasukan Vietnam Utara.
Baca: Tom Hayden, Aktivis Anti-Perang Vietnam Wafat di Usia 76 Tahun
Meski dua presiden AS yaitu Richard Nixon dan Gerald Ford menjanjikan bantuan, ternyata negeri adi daya itu tak berbuat apapun.
Alhasil, Presiden Vietnam Selatan Nguyen Van Thieu memerintahkan pasukannya mundur ke selatan yang lebih mudah dipertahankan.
Apa yang direncanakan sebagai sebuah penarikan mundur taktis, tetapi dengan segera berubah menjadi kepanikan di antara seluruh tentara Vietnam Selatan.
Dalam gerak mundurnya, pasukan Vietnam Selatan sama sekali mengabaikan beberapa kota di dataran tinggi seperti Pleiku dan Kontum.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.