KOMPAS.com - Satu sisi Sungai Yalu mengalir di wilayah China, sementara di tepi seberangnya adalah wilayah Korea Utara.
Selama ini, spot tersebut sudah menjadi daya tarik bagi para pelancong manca negara yang ingin mengintip kondisi Korea Utara dari sisi China.
Bila dilihat dari segi ekonomi kawasan, maka seharusnya wilayah itu makmur. Namun yang terjadi, seolah tidak ada perkembangan.
Salah satu atraksi wisata di Kota Dandong di tepi Sungai Yalu, sisi Cina adalah sebuah jembatan tua.
Jembatan ini dihancurkan Amerika Serikat di masa perang Korea.
Di sisi Korea Utara sisanya sudah dibongkar, tapi di bagian China, pecahan jembatan itu dijadikan monumen.
Beberapa meter di dekatnya berdiri jembatan lain yang menjadi sarana lalulintas barang.
Bagian jembatan Yalu yang rusak direnovasi dan dibuka bagi wisatawan.
Jembatan baru dibiayai sepenuhnya oleh China, dan memakan biaya 350 juta dollar AS.
Untuk menggunakannya, pelancong harus membayar. Namun, sampai sekarang belum digunakan, karena di bagian Korea Utara, jembatan terhenti di lahan pertanian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.