Konsultasi kejiwaan
Saat menjalani ibadah, Rahman mengaku sempat ditanya dan diminta pergi ke psikolog.
"Pada awalnya, orang tak mengerti saya. Mereka menyuruh saya ke konsultan kejiwaan. Mereka bertanya apakah saya dimanipulasi oleh kelompok-kelompok setan atau terkait dengan itu."
Ia sempat mengajar Bahasa China di kota asalnya, Qinhai. Namun dia pindah ke Beijing karena tidak bisa mengenakan penutup kepala.
"Sekolah tak mau guru yang memakai jilbab. Mereka merasa saya akan menjadi pengaruh buruk."
Baca: Pengadilan UE: Larangan Berjilbab di Tempat Kerja Tak Diskriminatif
Akhirnya ia memutuskan untuk pindah ke Beijing pada 2012 dan membuka usaha busana Muslim.
Rahmah mengaku ingin mewakili perempuan China Muslim yang berani mengangkat identitasnya.
"Saya ingin menjadi wajah jilbab di China, mewakili perempuan Muslim."
"Saya berharap perempuan Muslim percaya diri untuk memakai jilbab, dan tetap tenang dan elegan di tempat-tempat kerja," tambahnya.
Baca: Saat Biarawati dan Perempuan Berjilbab Putih Duduk Bersimpuh