Serangan itu menyasar pesawat, hanggar, gudang penyimpanan senjata, dan bunker, serta sistem pertahanan udara Suriah di lapangan udara Shayrat.
Dalam pernyataan tertulis Pentagon, disebutkan, serangan itu ditujukan untuk mencegah rezim Suriah kembali menggunakan senjata kimia.
Baca: Serangan Senjata Kimia Tewaskan 70 Orang di Idlib, Suriah
Sementara, seperti diberitakan Associated Press, Pemerintah Suriah terus membantah tuduhan penggunaan senjata kimia dalam serangan di Idlib.
Mereka menuding, kelompok oposisi yang menimbun senjata kimia di lokasi penyerangan.
Sehingga, bahan kimia itulah yang kemudian menyebar dan membunuh warga sipil, ketika pasukan rezim Suriah menyerang wilayah itu.
Kementerian Pertahanan Rusia pun mengungkapkan hal serupa.
Mereka menyatakan, zat beracun tersebut terlepas ketika pasukan rezim Suriah menyerang gudang penyimpanan senjata kelompok pemberontak.
Lokasi gudang itu berada di pinggiran Khan Sheikhoun.
"Saya tegaskan lagi, sekali lagi, pasukan Suriah tidak dan tidak akan menggunakan senjata semacam itu," ungkap Menteri Luar Negeri Suriah Walid Moallem kepada wartawan di Damaskus.
"Senjata semacam itu tak akan digunakan, sekalipun kepada para teroris yang membahayakan warga kami," tegasnya.
Baca: Serangan Senjata Kimia di Suriah, Siapa yang Bertanggung Jawab?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.