Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Presiden Suriah adalah Diktator, Mari Warga Dunia Bersatu

Kompas.com - 07/04/2017, 11:08 WIB

FLORIDA, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai seorang diktator yang tega menggunakan senjata kimia untuk membunuh warga sipil.

Pernyataan keras Trump itu disampaikan saat dia berada di Mar-a-Lago estate di Florida, menjelang pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping, Kamis malam atau Jumat WIB (7/4/2017).

"Malam ini, saya berseru kepada seluruh masyarakat dunia untuk bergabung dengan AS mengakhiri pembantaian dan pertumpahan darah di Suriah," kata Trump.

"Saya pun mengajak warga dunia untuk berjuang bersama mengakhiri terorisme dalam segala bentuk dan jenisnya," sambung Trump, seperti dimuat laman BBC. 

Baca: Balas Serangan Gas Beracun, AS Tembakkan 60 Rudal Tomahawk ke Suriah

"Kita berharap, selama AS berdiri untuk perdamaian dunia, maka perdamaian dan harmoni pada akhirnya akan menang."

Sebelumnya diberitakan, sebagai tindakan balas dendam terhadap serangan gas beracun yang dilakukan Suriah di Provinsi Idlib, AS meluncurkan serangan peluru kendali tomahawk ke sebuah pangkalan udara di Suriah.

Baca: Balas Dendam Pakai 60 Rudal Tomahawk ke Suriah, Apa yang Disasar AS?

Terkait serangan itu, pihak Pentagon mengatakan militer Rusia yang selama ini memberikan dukungan terhadap militer rezim Suriah, telah diberitahu lebih dulu mengenai rencana serangan itu.

Disebutkan, sebanyak 60-an peluru kendali diluncurkan dari dua kapal perang, USS Porter dan USS Ross yang berada di Laut Tengah.

Serangan itu menyasar pesawat, hanggar, gudang penyimpanan senjata, dan bunker, serta sistem pertahanan udara Suriah di lapangan udara Shayrat.

Dalam pernyataan tertulis Pentagon, disebutkan, serangan itu ditujukan untuk mencegah rezim Suriah kembali menggunakan senjata kimia. 

Baca: Serangan Senjata Kimia Tewaskan 70 Orang di Idlib, Suriah

Sementara, seperti diberitakan Associated Press, Pemerintah Suriah terus membantah tuduhan penggunaan senjata kimia dalam serangan di Idlib.

Mereka menuding, kelompok oposisi yang menimbun senjata kimia di lokasi penyerangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com