Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 10 Kepala Negara dengan Masa Jabatan Tersingkat di Dunia

Kompas.com - 16/03/2017, 17:54 WIB

8. Ratu Tevita Momoedonu (Fiji)

Momoedonu tercatat dua kali menjadi perdana menteri Fiji dan keduanya dalam masa yang amat singkat karena digunakan untuk "mengakali" konstitusi untuk menghadang politisi lain menduduki jabatan itu.

Dia pertama kali menjadi perdana menteri pada Mei 2000 dan hanya bertahan untuk beberapa menit. Kali kedua adalah pada 2001 dan berlangsung selama dua hari.

Pada 2000 dia menjadi perdana menteri saat terjadi kudeta dan perdana menteri saat itu disandera di gedung parlemen.

Presiden Fiji tak bisa menerapkan kondisi darurat karena konstitusi hanya mengizinkan perdana menteri meminta presiden menjalankan pemerintahan di saat darurat.

Karena disandera, maka perdana menteri tak bisa meminta presiden menjalankan pemerintahan. Saat itu, satu-satunya anggota kabinet yang tak ada di gedung parlemen adalah Momoedonu.

Presiden Mara kemudian memberhentikan PM Chaudhry yang disandera dan menunjuk Momoedonu sebagai pejabat baru.

Saat itulah Momoedonu menyarankan presdien agar mengambil alih pemerintahan negara. Setelah presiden mengambil alih pemerintahan Momoedonu mengundurkan diri.

Kali kedua adalah pada 2001 saat pemerintahan secara konstitusional dinyatakan tak layak dipertahankan dan negara harus kembali ke pemerintahan terdahulu.

Presiden Fiji saat itu tak mau menunjuk Chaudry sebagai perdana menteri karena dia sudah tak memiliki suara mayoritas. Presiden Iloilo akhirnya menunjuk Momoendonu sebagai perdana menteri.

Meski menjabat dalam waktu sangat singkat, Momoendonu berhak mendapatkan pensiun seumur hidup sebesar 20 persen dari gaji perdana menteri.

7. Roger LaFontant (Haiti)

La Fontant menjabat presiden Haiti selama kurang dari 24 jam. Pada 1991, Presiden Herald Abraham mengundurkan diri dan sesuai undang-undang seharusnya ketua mahkamah agung Ertha Pascal Trouillot yang menjadi penjabat presiden.

Dia kemudian menggelar pemilihan presiden tetapi La Fontant mengambil kesempatan untuk menggelar kudeta dan menguasai negeri itu.

Namun, dala  waktu 24 jam terjadi perlawanan terhadap LaFontant yang berhasil mendudukkan kembali Trouillot ke posisinya.

LaFontant sendiri kemudian dijebloskan ke penjara hingga dia tewas dibunuh di dalam penjara pada akhir tahun 1991.

6. Joseph Goebbels (Jerman)

Goebbels sempat menduduki jabatan Kanselir Jerman selama lima jam di masa akhir Perang Dunia II.

Saat itu, ketika perang sudah tak mungkin dimenangkan, pemimpin Nazi Adolf Hitler menunjuk Goebbels sebagai kanselir baru.

Hitler yakin Goebbels yang juga menjabat sebagai menteri propaganda adalah satu-satunya orang yang mampu mengemban tugas itu.

Goebbels secara resmi menjadi kanselir setelah Hitler tewas bunuh diri di bunkernya. Beberapa jam kemudian Goebbels juga melakukan bunuh diri bersama istrinya.

5. Pedro Jose Domingo de la Calzada Manuel Maria Lascurain Paredes (Meksiko)

Dia menjadi presiden ke-34 Meksiko pada 19 Februari 1913, sebuah jabatan yang diembannya selama kurang dari satu jam.

Pada 13 Februari 1913, Jenderal Victoriano Huerta melakuan kudeta yang menggulingkan Presiden Madero.

Lascurain adalah salah seorang yang bisa meyakinkan Madero untuk mengundurkan diri saat dia ditahan di Istana Nasional.

Lascurain mengatakan, nyawa Madero terancam jika dia bersikukuh mempertahankan jabatannya.

Di bawah konstitusi 1857, pengganti presiden adalah wapres, jaksa agung, menteri luar negeri, atau menteri dalam negeri.

Selain menyingkirkan Madero, Jenderal Huerta juga menyingkirikan wapres Jose Maria Pino Suarez dan Jaksa Agung Adolfo Valles Baca.

Sehingga untuk mendapatkan legalitas, Huerta menunjuk Lascurain, yang menjabat menteri luar negeri, menjadi presiden.

Setelah menjadi presiden, Lascurain menunjuk Huerta sebagai menteri dalam negeri yang artinya adalah dia merupakan calon presiden selanjutnya.

Setelah menunaikan tugasnya, Lascurain mengundurkan diri. Alhasil masa kepresidenan Lascurain hanya berlangsung antara 15-56 menit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com