Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 10 Kepala Negara dengan Masa Jabatan Tersingkat di Dunia

Kompas.com - 16/03/2017, 17:54 WIB

KOMPAS.com - Seorang pemimpin negara sejatinya disiapkan untuk berkuasa selama beberapa tahun. Beberapa di antara mereka bahkan berkuasa hingga puluhan tahun.

Namun, sejumlah kepala negara hanya sempat menikmati kekuasaan dalam waktu yang sangat singkat bahkan tak mencapai hitungan pekan. Berikut 10 kepala negara di dunia dengan masa kekuasaan paling singkat.

10. Khalid bin Bargash (Zanzibar)

Khalid bin Bargash memerintah Zanzibar hanya selama dua hari setelah menggantikan sepupunya yang meninggal dunia pada 1896.

Namun, Inggris menolak mengakui suksesi tahta kesultanan Zanzibar dan mendesak Khalid bin Bargash turun tahta dalam waktu dua hari.

Khalid menolak dan Inggris akhirnya mengirimkan kapal-kapal perang dan tentaranya untuk menyerang Kesultanan Zanzibar.

Situasi ini memicu perang Inggris-Zanzibar yang berlangsung selama 38 menit pada 27 Agustus 1896, sekaligus menjadi konflik bersenjata tersingkat antara kedua negara.

Meski berlangsung singkat perang itu menewaskan dan melukai 500 orang Zanzibar, dua kapal tenggelam, dan satu tentara Inggris terluka.

9. Diosdado Cabello (Venezuela)

Cabello hanya bertahan satu hari sebagai presiden  Venezuela pada 2002. Saat itu, terjadi upaya kudeta untuk menggulingkan Hugo Chavez yang membuat sang presiden kerap tak bisa menjalankan tugasnya.

Pada 13 April 2002, Cabello mengambil sumpah jabatan sebagai presiden. Dalam sumpah jabatannya, Cabello mengatakan, dia akan menjalankan jabatan itu hingga Hugo Chavez muncul dan bisa menjalankan tugasnya.

Benar saja, beberapa jam setelah sumpah jabatan itu, Chavez muncul dan didudukkan kembali menjadi presiden Venezuela.

8. Ratu Tevita Momoedonu (Fiji)

Momoedonu tercatat dua kali menjadi perdana menteri Fiji dan keduanya dalam masa yang amat singkat karena digunakan untuk "mengakali" konstitusi untuk menghadang politisi lain menduduki jabatan itu.

Dia pertama kali menjadi perdana menteri pada Mei 2000 dan hanya bertahan untuk beberapa menit. Kali kedua adalah pada 2001 dan berlangsung selama dua hari.

Pada 2000 dia menjadi perdana menteri saat terjadi kudeta dan perdana menteri saat itu disandera di gedung parlemen.

Presiden Fiji tak bisa menerapkan kondisi darurat karena konstitusi hanya mengizinkan perdana menteri meminta presiden menjalankan pemerintahan di saat darurat.

Karena disandera, maka perdana menteri tak bisa meminta presiden menjalankan pemerintahan. Saat itu, satu-satunya anggota kabinet yang tak ada di gedung parlemen adalah Momoedonu.

Presiden Mara kemudian memberhentikan PM Chaudhry yang disandera dan menunjuk Momoedonu sebagai pejabat baru.

Saat itulah Momoedonu menyarankan presdien agar mengambil alih pemerintahan negara. Setelah presiden mengambil alih pemerintahan Momoedonu mengundurkan diri.

Kali kedua adalah pada 2001 saat pemerintahan secara konstitusional dinyatakan tak layak dipertahankan dan negara harus kembali ke pemerintahan terdahulu.

Presiden Fiji saat itu tak mau menunjuk Chaudry sebagai perdana menteri karena dia sudah tak memiliki suara mayoritas. Presiden Iloilo akhirnya menunjuk Momoendonu sebagai perdana menteri.

Meski menjabat dalam waktu sangat singkat, Momoendonu berhak mendapatkan pensiun seumur hidup sebesar 20 persen dari gaji perdana menteri.

7. Roger LaFontant (Haiti)

La Fontant menjabat presiden Haiti selama kurang dari 24 jam. Pada 1991, Presiden Herald Abraham mengundurkan diri dan sesuai undang-undang seharusnya ketua mahkamah agung Ertha Pascal Trouillot yang menjadi penjabat presiden.

Dia kemudian menggelar pemilihan presiden tetapi La Fontant mengambil kesempatan untuk menggelar kudeta dan menguasai negeri itu.

Namun, dala  waktu 24 jam terjadi perlawanan terhadap LaFontant yang berhasil mendudukkan kembali Trouillot ke posisinya.

LaFontant sendiri kemudian dijebloskan ke penjara hingga dia tewas dibunuh di dalam penjara pada akhir tahun 1991.

6. Joseph Goebbels (Jerman)

Goebbels sempat menduduki jabatan Kanselir Jerman selama lima jam di masa akhir Perang Dunia II.

Saat itu, ketika perang sudah tak mungkin dimenangkan, pemimpin Nazi Adolf Hitler menunjuk Goebbels sebagai kanselir baru.

Hitler yakin Goebbels yang juga menjabat sebagai menteri propaganda adalah satu-satunya orang yang mampu mengemban tugas itu.

Goebbels secara resmi menjadi kanselir setelah Hitler tewas bunuh diri di bunkernya. Beberapa jam kemudian Goebbels juga melakukan bunuh diri bersama istrinya.

5. Pedro Jose Domingo de la Calzada Manuel Maria Lascurain Paredes (Meksiko)

Dia menjadi presiden ke-34 Meksiko pada 19 Februari 1913, sebuah jabatan yang diembannya selama kurang dari satu jam.

Pada 13 Februari 1913, Jenderal Victoriano Huerta melakuan kudeta yang menggulingkan Presiden Madero.

Lascurain adalah salah seorang yang bisa meyakinkan Madero untuk mengundurkan diri saat dia ditahan di Istana Nasional.

Lascurain mengatakan, nyawa Madero terancam jika dia bersikukuh mempertahankan jabatannya.

Di bawah konstitusi 1857, pengganti presiden adalah wapres, jaksa agung, menteri luar negeri, atau menteri dalam negeri.

Selain menyingkirkan Madero, Jenderal Huerta juga menyingkirikan wapres Jose Maria Pino Suarez dan Jaksa Agung Adolfo Valles Baca.

Sehingga untuk mendapatkan legalitas, Huerta menunjuk Lascurain, yang menjabat menteri luar negeri, menjadi presiden.

Setelah menjadi presiden, Lascurain menunjuk Huerta sebagai menteri dalam negeri yang artinya adalah dia merupakan calon presiden selanjutnya.

Setelah menunaikan tugasnya, Lascurain mengundurkan diri. Alhasil masa kepresidenan Lascurain hanya berlangsung antara 15-56 menit.

4. Skender Gjinushi (Albania)

Gjinushi menjadi presiden Albania pada 24 Juli 1997 dengan masa jabatan antara 2-5 jam.

Pasca-berakhirnya rezim komunis, Albania diperintah Sali Berisha yang korup. Pada 1997, Berisha kalah dalam pemilu tetapi enggan meninggalkan jabatannya.

Akhirnya, parlemen menunjuk ketuanya, Skender Gjinushi menjadi presiden sementara selama beberapa jam di saat parlemen meresmikan Rexhep Meidani, pemenang pemilu, menjadi presiden negeri itu.

3. Carlos Manuel Piedra (Kuba)

Piedra menjadi presiden sementara Kuba hanya selama 2-5 jam. Di ditunjuk setelah Presiden Fulgencio Batista mundur pada 1 Januari 1959 disusul wakil presiden sehari kemudian.

Sesuai konstitusi, ketua Kongres seharusnya menjadi presiden baru Kuba, tetapi dia juga mengundurkan diri di saat pasukan Fidel Castro bergerak menuju Havana.

Konstitusi mengatur dalam kondisi darurat semacam itu maka giliran menjadi presiden jatuh kepada hakim mahhkamah agung yang tertua, maka Carlos Manuel Piedra yang ditunjuk sebagai presiden sementara.

Setelah menjadi presiden untuk beberapa jam, Piedra kabur ke kedutaan besar AS untuk meminta perlindungan. Dia meninggal dunia pada 1988 dalam usia 93 tahun.

2. Siaka Stevens (Sierra Leone)

Stevens dilantik menjadi presiden Sierra Leone pada 21 Maret 1967 di Istana Gubernur Jenderal.

Namun, baru sekitar 30 menit setelah pelantikan, pemberontak menerobos masuk ke tempat itu dan menangkap Stevens.

Dia kemudian berhasil merebut kembali kekuasaan pada 1968 dan tetap menjadi presiden hingga 1985.

1. Luis Felipe (Portugal)

Raja Carlos dari Portugal dan putra mahkotanya Pangeran Luis Felipe tewas dibunuh di tengah perjalanan kenegaraan pada 1908.

Raja Carlos tewas seketika setelah ditembak dan Pangeran Felipe terluka. Setelah Carlos tewas maka Felipe otomatis menjadi Raja Portugal.

Namun, gelar raja hanya bertahan selama 30 menit karena Luis Felipe meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

Beberapa kalangan memperdebatkan gelar Luis Felipe karena dia belum resmi dimahkotai. Namun, sesuai tradisi seorang putra mahkota secara otomatis menjadi raja begitu pendahulunya meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com