Trump Yakin Menangi Banding soal Penundaan Kebijakan "Anti-imigran"

FLORIDA, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Donald Trump yakin Departemen Kehakiman akan memenangi banding terkait putusan hakim federal.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, hakim federal di Seattle, James Robart, memerintahkan penundaan sementara berskala nasional terhadap kebijakan Trump yang melarang warga tujuh negara Muslim masuk ke AS.

Keputusan ini berlaku secara nasional setelah hakim melakukan evaluasi menyeluruh terhadap gugatan jaksa agung negara bagian Washington, Bob Ferguson, terhadap kebijakan Trump tersebut.

Baca: Kebijakannya Diblokir Pengadilan Federal, Donald Trump Berang

Sebelumnya, pada 27 Januari lalu, Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif yang menunda program pengungsi hingga 120 hari ke depan, kecuali bagi pengungsi Suriah, yang berlaku tanpa batas waktu.

Selain itu, Trump pun melarang masuknya warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim ke AS, hingga 90 hari ke depan.

"Kita akan menang. Demi keamanan negara kita, kita akan menang," kata Trump kepada wartawan, saat berada di  Resor Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, seperti dikutip Reuters.

Pernyataan ini diungkapkan Trump tak lama setelah Kementerian Kehakiman mengungkapkan niat untuk segera mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Sementara itu, setelah pelarangan tersebut ditangguhkan, para pengungsi dan ribuan warga dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman, yang tertunda kedatangannya ke AS sejak pekan lalu, kembali bergegas ke AS.

Namun, Departemen Kehakiman tak mengungkapkan secara jelas kapan pengajuan banding itu akan dilayangkan.