Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangsa AS Terpecah, Pendukung Kebijakan Trump Ternyata "Lebih Banyak"

Kompas.com - 01/02/2017, 07:46 WIB

KOMPAS.com - Bangsa Amerika Serikat kini benar-benar sedang terpecah.

Siapa menyangka? Di tengah maraknya aksi menentang kebijakan Presiden Donald Trump terkait kebijakan "anti-imigran", ternyata lebih banyak warga AS yang mendukung kebijakan tersebut.

Kesimpulan itu terlihat dalam hasil polling opini yang dilakukan Reuters/Ipsos, dan dirilis pada Selasa atau Rabu WIB (1/2/2017).

Jumlah warga AS yang mendukung kebijakan Trump ternyata sedikit lebih banyak ketimbang yang menentang.

Dalam jajak pendapat yang digelar pada periode 30-31 Januari 2017 itu, diperoleh angka 49 persen penduduk dewasa AS "sangat" dan "agak" mendukung kebijakan Trump.

Sementara, ada 41 persen penduduk dewasa AS yang "sangat" atau "agak" menentang kebijakan Trump tersebut.

Sisanya, 10 persen responden menyatakan 'tidak tahu'.

Demokrat dan Republik

Perpecahan bahkan terlihat di antara para pendukung partai Demokrat maupun Republik.

Di Partai Demokrat, ada 53 persen pendukungnya yang menyatakan sangat tidak setuju dengan kebijakan Presiden Trump.

Sementara di kalangan Partai Republik, ada 51 persen pendukung yang menyatakan "sangat" setuju dengan kebijakan tersebut.

Polling Reuters/Ipsos pun mendapati 31 persen warga AS merasa lebih aman dengan adanya pelarangan ini. Sementara, 26 lainnya merasa kurang aman.

Kemudian, 38 persen responden mengatakan Pemeritah AS sedang menggagas sebuah contoh yang baik dalam hal perlawanan terhadap terorisme.

Namun, ada 41 persen responden yang memandang langkah itu sebagai sebuah contoh yang buruk.

Bela pengungsi Kristen

Di sisi lain, sebagian besar warga AS memandang, preferensi Trump untuk "membela" para pengungsi beragama Kristen dari Suriah, merupakan hal yang tidak perlu.

Sebanyak 56 persen responden, termasuk 72 persen di kubu Demokrat dan 45 persen di kubu Republik, tak setuju dengan ungkapan "welcome Christian refugees, but not Muslim ones."

Polling Reuters/Ipsos poll ini diselenggarakan secara online, dengan menggunakan bahasa Inggris di 50 negara bagian.

Terkumpul 1.201 responden, termasuk 453 dari kubu Demokrat dan 478 dari Republik.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, melalui perintah eksekutif yang ditandatangani akhir pekan lalu, Trump membekukan program penerimaan pengungsi hingga 120 hari ke depan.

Namun untuk pengungsi dari Suriah, aturan tersebut berlaku tanpa batas waktu. 

Selain itu, Trump pun membekukan pemberian visa bagi warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim, hingga 90 hari ke depan.

Negara-negara itu adalah Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman.

Langkah itu diambil dengan dalih untuk mengamankan wilayah AS dari ancaman terorisme.

Baca: Pilah Kebijakan Imigrasi Berdasar Agama, Trump Langgar Konstitusi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com