Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Trump, Belanda Akan Galang Dana Terkait Aborsi

Kompas.com - 26/01/2017, 08:47 WIB

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Pemerintah Belanda menyatakan akan menggalang dana internasional untuk menghadapi dampak keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait aborsi.

Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Belanda, Lilianne Ploumen, mengatakan, keputusan Trump tidak boleh melemahkan kemajuan yang dicapai dalam kesehatan perempuan, seperti dilaporkan BBC pada Rabu (25/1/2017).

Trump, Selasa (24/1/2017), telah menandatangani perintah eksekutif yang melarang aliran dana dari AS ke organisasi sipil dunia yang memberi layanan aborsi dan menyediakan informasi tentang aborsi.

Aturan, yang akan berdampak langsung terhadap organisasi sipil AS yang beroperasi di luar negeri tersebut, pertama kali diterapkan oleh mantan Presiden Ronald Reagan pada 1984.

Trump, penentang aborsi, memutuskan untuk menerapkan kembali aturan itu pada hari keempat ia duduk di kursi tertinggi Gedung Putih.

Kebijakan tersebut sebelumnya dibatalkan oleh mantan Presiden Barack Obama pada 2009.

"Kesehatan dan hak perempuan adalah salah satu korban pertama pemerintahan Trump," kata Serra Sippel, kepala lembaga sipil Center for Health and Gender Equity di Washington, seperti dilaporkan Reuters.

Langkah Trump itu dinilai memojokkan organisasi pejuang hak reproduksi ke posisi yang sangat sulit, kata Brian Dixon dari lembaga Population Connection Action Fund.

Namun, menurut Sekretaris Pers Gedung Putih Sean Spicer, perintah eksekutif itu memperlihatkan bahwa Trump “membela semua warga AS,  termasuk yang belum lahir”.

Namun, Ploumen berpendapat, penghentian dana takkan mengurangi aborsi tapi meningkatkan bahaya praktik aborsi dan menyebabkan lonjakan kematian di negara-negara berkembang.

"Kita harus mengimbangi kemunduran keuangan ini sebisa mungkin lewat dana keuangan yang baik, dengan pemerintah, dunia usaha, dan organisasi sosial bisa memberi sumbangan," seperti tertulis dalam pernyataannya.

Dukungan Belanda atas lembaga-lembaga perempuan, menurutnya, berhasil mencegah enam juta kehamilan yang tidak direncanakan dan setengah juta aborsi.

Ploumen menambahkan, Belanda harus menempuh semua yang memungkinkan untuk menyeimbangkan dampak larangan Trump agar perempuan tetap mengendalikan dirinya sendiri.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, setiap tahunnya 22 juta perempuan menjalani praktik aborsi di seluruh dunia dan sebagian besar tinggal di negara-negara berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com