Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Brryan Jackson, Disuntik HIV oleh Ayahnya Sendiri...

Kompas.com - 21/10/2016, 05:49 WIB

 

Ubah identitas

Meskipun ia terlahir dengan nama Bryan Stewart Jnr, tahun lalu ia menambahkan huruf '"R" untuk nama pertamanya, mengambil nama keluarga ibunya, Jackson.

"Mengubah nama membantu saya melindungi identitas saya," katanya.

"Ini juga menunjukkan bahwa 'Saya tidak punya hubungan dengan Bryan Stewart. Saya adalah korban kejahatannya."

"Selama sidang pembebasan bersyarat, ia terus memanggilku, 'Nak'. Saya mencoba untuk mengangkat tangan dan memintanya untuk menyebut saya sebagai korbannya."

"Saya pikir, mengapa ia mengakui saya sebagai anaknya? Apakah seorang ayah akan menyuntikkan HIV ke tubuh anaknya?

Jackson masih bisa tertawa meski ia melewati masa-masa kelam yang diakibatkan oleh penyakit yang dideritanya, tertawa dengan para perawat ala film Forrest Gump di ranjang rumah sakit.

"Saya selalu membuat lelucon," kata dia.

"Saya suka membuat lelucon tentang bagaimana rasanya positif terjangkit HIV, atau bagaimana rasanya menjadi kesulitan mendengar atau apa rasanya hidup tanpa seorang ayah."

"Saya rasa jika saya tidak menjadi seorang motivator, saya akan menjadi seorang komedian."

"Orang-orang bingung. Mereka pikir selera humor merupakan cara untuk menangani penyakit yang saya derita."

"Tetapi, saya yakin jika Anda memiliki kemampuan untuk menertawakan tragedi, Anda akan mampu mengatasi hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup Anda, Anda mempunyai kekuatan."

Terbangun dari mimpi buruk

Pada bulan Juli, Jackson menerima surat dari Lembaga Pemasyarakatan Missouri yang memberitahukan bahwa berdasarkan keputusan sidang, pengajuan pembebasan bersyarat sang ayah ditolak untuk tempo lima tahun ke depan. 

"Yang bisa saya lakukan di persidangan adalah membacakan pernyataan dan berdoa akan adanya keadilan. Namun, mendengar putusan tersebut, saya sangat termotivasi," katanya.

"Ada saat-saat saya terbangun dari mimpi buruk, saya takut ia mungkin akan kembali untuk menuntaskan dendamnya," katanya.

"Saya mungkin telah memaafkannya, tetapi meski telah memaafkan, saya percaya Anda harus membayar konsekuensinya."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com