Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Brryan Jackson, Disuntik HIV oleh Ayahnya Sendiri...

Kompas.com - 21/10/2016, 05:49 WIB

 

Jackson mengatakan, ibunya membawa dia ke "berbagai dokter" dan memohon untuk mencari tahu apa yang membuatnya hampir mati.

Berbagai tes dilakukan, tetapi hasilnya nihil.

Meskipun ia masih kecil, Jackson menyadari situasinya sangat menakutkan.

"Saya ingat terbangun di tengah malam dan berteriak, 'Ibu, tolong jangan biarkan saya mati!'," katanya.

Suatu malam, dokter anak Jackson menelepon dan meminta mereka untuk tes HIV.

"Saya didiagnosis dengan AIDS stadium lanjut dan tiga infeksi akut."

Para dokter berkesimpulan bahwa tidak ada harapan bagi kelangsungan hidupnya.

"Mereka menginginkan saya menjalani hidup normal sebisa mungkin," katanya.

"Jadi mereka memberi saya kesempatan selama lima bulan untuk hidup dan menyuruh saya tinggal di rumah."

Gangguan pendengaran

Para dokter terus merawat Jackson, meskipun dengan obat-obatan yang terbatas.

Ia mengatakan, masa kecilnya bisa berubah dalam "satu hari".

"Suatu hari saya akan tampak baik-baik saja, satu jam berikutnya saya bisa bergegas kembali ke rumah sakit karena infeksi lain," kata dia.

Ia lalu menderita gangguan pendengaran sebagai efek samping dari obat-obatan yang ia konsumsi.

Tidak seperti anak-anak lainnya yang tidak mampu bertahan hidup, kesehatan Jackson justru makin membaik dan inilah yang membuat para dokter tercengang.

Akhirnya, ia dinyatakan cukup sehat dan dapat bersekolah, dan mulai belajar di kelas paruh waktu.

Ke sekolah, dia membawa tas ransel yang dipenuhi obat-obatan yang disuntikkan melalui pembuluh darah.

Jackson adalah seorang anak kecil yang ramah, dan ia tidak menyadari stigma sosial seputar penyakitnya.

"Tragedi kehidupan di sekolah saya adalah ketika sekolah tidak menginginkan saya. Mereka takut."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com