WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Barack Obama, Selasa (12/10/2016), mendorong para petinggi Partai Republik untuk mencabut dukungan terhadap Donald Trump sebagai kandidat presiden.
Pada sebuah kampanye untuk mendukung Hillary Clinton, Obama mengatakan, tidak masuk akal jika para senior Partai Republik menghujat komentar kontroversial Trump, tapi di saat yang sama mendukungnya untuk maju ke Gedung Putih.
Banyak petinggi Partai Republik yang sudah mengambil jarak dengan Trump karena video yang memperlihatkan Trump mengatakan hendak melecehkan perempuan. Alhasil, Trump menuduh para politisi senior itu tak setia terhadap partai.
Secara khusus, Trump mengecam Ketua DPR Paul Ryan yang juga menjadi pejabat tertinggi Partai Republik Amerika Serikat sebagai "pemimpin yang lemah dan tidak efektif".
Obama, dalam kampanye di Greensboro, Carolina Utara, pada Selasa malam, mempertanyakan politisi senior Partai Republik yang masih menginginkan Trump menjadi presiden.
"Faktanya, ada orang-orang yang bilang, 'Kami sangat tidak setuju, kami tidak sepakat...tapi kami masih mendukungnya.' Mereka masih berpikir Trump layak jadi presiden, ini tidak masuk akal buat saya," kata Obama kepada publik.
Obama pun mengatakan bahwa komentar Trump yang tidak pantas terhadap perempuan membuatnya tak layak bekerja di toko sekalipun.
"Kini Anda berada di situasi di mana ada seorang pria yang mengatakan hal-hal yang tak akan ditoleransi bahkan jika Anda melamar pekerjaan di 7-Eleven," katanya.
Beberapa kali Obama diinterupsi kelompok anti-Clinton, namun dia tak goyah, dan mengatakan, "Inilah demokrasi. Ini bagus."
Kelompok anti-Hillary Clinton itu kemudian dikawal keluar lokasi kampanye oleh petugas keamanan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan