Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Simpanse Memercayai Keberadaan Tuhan?

Kompas.com - 04/03/2016, 19:15 WIB

Lalu, lanjut Cynthia, dengan menggunakan kaki dan belalainya, para gajah ini berusaha menaburkan tanah di tubuh teman mereka yang sudah mati itu.

"Beberapa gajah yang lain kemudian pergi mencari batang pohon dan dedaunan lalu menaruhnya di bangkai teman mereka. Menjelang malam, mereka sudah hampir selesai menguburnya," ujar Cynthia.

Gajah-gajah itu lalu berdiri di sekeliling bangkai kawan mereka sepanjang malam dan menjelang fajar mereka baru pergi meninggalkan tempat itu.

Hal serupa juga ditemukan di hutan Gombe, Tanzania. Di tempat itu babon, primata yang "kekerabatannya" dengan manusia terbilang jauh dibanding simpanse, juga menunjukkan perilaku unik.

Kawanan babon dikenal sangat berisik, tetapi dalam beberapa kesempatan, mereka bisa duduk diam di tepi sungai hingga 30 menit lamanya.

Semua kawanan babon ini, termasuk babon muda, duduk diam tak bersuara seakan tengah berkontemplasi.

Jadi, jika babon yang secara genetis sangat berbeda dengan manusia, tak heran jika simpanse yang 98 persen materi genetikanya sama dengan manusia memiliki perilaku sama dengan kita.

Banyak hal yang sama antara manusia dan simpanse, misalnya kepandaian, kemampuan berkomunikasi, penggunaan alat, rasa sosial yang tinggi, serta kemampuan menyelesaikan masalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com