Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Wanita Hadiri Pemakamannya Sendiri, Suami yang Menyewa Pembunuh Bayaran Ketakutan

Kompas.com - 09/02/2016, 09:30 WIB

Namun, ternyata dia mampu.

Rukundo disekap di sebuah bangunan di dekat Bujumbura.

Para pembunuh bayaran itu mengatakan bahwa mereka tidak akan membunuhnya. Mereka tidak suka membunuh wanita. Selain itu, mereka juga mengenal kakak prianya. Namun, mereka akan menyimpan uang suaminya, dan mengatakan kepada suaminya bahwa sang istri sudah tewas.

Menurut koran Australia The Age, setelah dua hari, mereka membebaskan Rukundo di sisi sebuah jalan. Mereka telah memberinya ponsel, rekaman percakapan telepon dengan Kalala, dan tanda terima untuk uang sebesar 7.000 dollar Australia yang diduga untuk pembayaran pembunuhan.

"Kami hanya ingin kau kembali untuk memberi tahu kepada wanita bodoh lain sepertimu soal kejadian ini," kata anggota pembunuh bayaran itu kepada Rukundo sebelum kendaraan mereka pergi.

Perempuan itu terguncang, tetapi masih hidup dan tabah. Rukundo pun mulai merencanakan langkah selanjutnya.

Dia meminta bantuan kedutaan Kenya dan Belgia untuk bisa kembali ke Australia, seperti dilaporkan The Age.

Kepada BBC, ia mengatakan bahwa ia kemudian menelepon pendeta gerejanya di Melbourne dan menjelaskan kepadanya apa yang telah terjadi.

Tanpa memberi tahu Kalala, sang pendeta membantunya kembali pulang ke daerah tempat tinggalnya di dekat Melbourne.

Sementara itu, suaminya telah memberi tahu semua orang bahwa Rukundo meninggal dalam kecelakaan tragis, dan semua warga meratapi dia dalam upacara pemakamannya di rumah keluarga.

Pada malam 22 Februari 2015, ketika sang duda Kalala melambaikan tangan kepada para tetangga yang pulang setelah upacara penghiburan, Rukundo mendekatinya. Pria itu, yang suaranya dia dengar di telepon lima hari lalu, telah memerintahkan pembunuhan atas dirinya.

"Saya merasa seperti seseorang yang telah bangkit lagi," katanya kepada BBC.

Meskipun Kalala awalnya membantah semua hal, Rukundo menyuruhnya mengakui kejahatan dalam sebuah percakapan telepon yang diam-diam direkam oleh polisi, seperti dilaporkan The Age.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com