Bangun dari Koma, Korban Gunung Meletus Selandia Baru Ini Dapati Suami dan Putrinya Tewas

MELBOURNE, KOMPAS.com - Seorang perempuan yang menjadi korban gunung meletus Selandia Baru, bangun dari koma dan mendapati kabar suami dan putrinya tewas.

Lisa Dallow tengah berada di Whaakari (White Island) bersama keluarganya untuk berlibur ketika gunung di pulau itu erupsi pada 9 Desember.

Lisa yang merupakan insinyur di South Australia dilaporkan menderita luka bakar hingga 60 persen di tubuhnya, dengan 21 orang tewas akibat gunung meletus Selandia Baru.

Baca juga: White Island Meletus, Simak Sistem Peringatan dan Penanganan Selandia Baru

Suami Lisa, Gavin Dallow (53), tewas di helikopter yang mengevakuasinya. Sementara putrinya, Zoe (15), meninggal di dekat Pulau Putih.

Juru bicara keluarga menerangkan, perempuan 48 tahun itu membutuhkan waktu yang lama untuk mencerna kabar sejak bangun dari koma.

"Dia selalu mengatakan bahwa dia tidak percaya mereka sudah tewas," ujar juru bicara itu sebagaimana diberitakan Sky News Senin (10/2/2020).

Kepada Adelaide Advertiser, juru bicara itu mengatakan bahwa Lisa mempunyai ingatan samar-samar tentang erupsi di Whaakari.

Dia mengingat bagaimana letusan terjadi kemudian semua orang diminta berlari. Dia juga mengingat bagaimana batu-batuan itu mengenai punggungnya.

"Yang bersangkutan ingat sempat berpikir 'bagaimana mereka akan datang dan menyelamatkan kami?' sebelum tersadar sudah di rumah sakit," paparnya.

Beberapa hari setelah kejadian, pejabat Negeri "Kiwi" memulangkan korban asal Australia supaya mereka bisa dekat dengan keluarganya.

Saat ini, Lisa dikabarkan berada di unit luka bakar Rumah Sakit Alfred Melbourne, di mana berada di unit perawatan intensif, dan termasuk dari tujuh korban yang masih dirawat.

Dia tidak bisa hadir dalam pemakaman suaminya pada Januari lalu. Pihak keluarga memutuskan menunda pemakaman Zoe agar sang ibu bisa datang.

Dimiliki oleh swasta, Whaakari atau Pulau Putih adalah gunung berapi teraktif di Selandia Baru, dan hanya boleh dikunjungi sekelompok kecil.

Dewan Distrik Whakatane menyatakan, pulau itu terletak sekitar 48 kilometer dari pesisir Bay of Plenty, dan dikunjungi 20.000 orang setiap tahunnya.

Baca juga: Peringati Sepekan Gunung Meletus, Selandia Baru Mengheningkan Cipta