Lebih dari 10.300 orang tewas akibat ebola di Afrika Barat dan di saat wabah penyakit ini diduga sudah mencapai puncaknya, Guinea masih berjuang untuk memberantas wabah ini.
Menyusul munculnya kasus baru pada Januari lalu, penyakit ini kembali muncul sejak awal Maret di dalam dan di sekitar ibu kota Conakry, yang membuat pemerintah harus mengumumkan terjadinya fase epidemi baru.
"Saya mengumumkan di distrik Forecariah, Coyah, Dubreka, Boffa dan Kindia diberlakukan situasi darurat selama 45 hari," kata Presiden Conde dalam pidatonya yang disiarkan televisi.
Bantuan makanan dan obat-obatan, lanjut Conde, akan dikirimkan untuk komunitas yang terpapar ebola, namun dia tidak menegaskan kapan dan di mana pembatasan gerak warga diberlakukan.
Sementara itu negeri tetangga, Sierra Leone, memberlakukan penutupan perbatasan selama 45 hari sebagai upaya untuk mempercepat cara mengakhiri epidemi ini.
Pekan laku, tiga orang dokter di Conakry tertular ebola. Sejak saat itu, enam orang staf medis di tiga klinik di wilayah barat Guinea juga terinfeksi, termasuk dua orang dokter.
Presiden Conde, yang akan maju dalam pemilihan presiden pada Oktober lalu telah menetapkan negeri itu harus bebas dari ebola pada pertengahan April mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.