Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sperma Seekor Kerbau India Dihargai Rp 43 Juta

Kompas.com - 12/02/2015, 15:36 WIB

"Saya belum pernah melihat kerbau yang lebih sehat, produktif, dan tampan," kata Inderjeet Singh, kepala Pusat Penelitian Sapi di India.

Karena uang yang dihasilkan Yuvraj, banyak orang ingin membelinya. Dua tahun lalu, seorang pengusaha dari Hyderabad menawarkan Singh 70 juta rupee (Rp 14,4 miliar) untuk membeli Yuvraj. Singh menolak tawaran itu.

"Saya hanya akan mempertimbangkan menjualnya bila saya mendapat tawaran tiga kali lebih besar dari tawaran itu," kata Singh. "Dengan itu, saya bisa membeli helikopter." Kemudian ia bergumam, "Namun, bolehkah saya memisahkan Yuvraj dari keluarganya? Apakah saya bisa hidup tanpanya?"

Keluarga Yuvraj

Keluarga Yuvraj berada di halaman belakang rumah Singh. Di sana ada induknya yang berumur 19 tahun, Ganga, yang sekarang mengandung untuk ke-16 kalinya. Dia terlihat mengantuk di bawah sinar matahari yang terik. Ganga merupakan “pabrik susu” dan menghasilkan 26 liter susu per hari, kata Singh dengan bangga.

Adik Yuvraj, Bhim, berusia tiga tahun dan duduk di sana mengunyah rumput dengan malas. Yang paling kecil, Saraswati, berusia 16 bulan. Dia terlihat paling diam.

Peruntungan yang didapat Singh dari Yuvraj dan keluarganya dimulai ketika dia membeli seekor kerbau yang dinamainya Yograj dari seorang petani di daerah Rohtak seharga 37.000 rupee (Rp 7,6 juta) 14 tahun lalu. Yograj kemudian kawin dengan Ganga dan melahirkan Yuvraj.

Namun, silsilah bukan satu-satunya faktor penentu mengapa Yuvraj menjadi banteng juara. Perhatian khusus yang diberikan Singh kepada Yuvraj adalah alasan mengapa hewan kini menjadi kerbau kelas wahid.

Yuvraj diberi makan dua kali sehari dan terdiri dari 20 liter susu diperkaya dengan tonik dan vitamin, 10 kg apel, dan 10 kg pakan ternak dan biji-bijian. Semua itu memakan biaya 2.000 rupee (Rp 411.000) per hari. Pada malam hari, dua pembantu mengajak Yuvraj berjalan-jalan sejauh 5 kilometer di sekitar lahan pertanian.

“Ketika saya pulang ke rumah setelah bekerja seharian, hal terakhir yang saya lakukan sebelum tidur adalah mengunjungi Yuvraj untuk melihat keadaannya,” kata Singh.

Pada musim dingin yang mengigit, Yuvraj tidur di kandang yang dipenuhi pasir di sebuah gudang yang ditutupi terpal. Pada musim panas yang terik, ia tetap nyaman dengan pendingin udara yang diletakkan di luar kandang.

Yuvraj perlu beristirahat dengan baik setelah menghadapi pengunjung, kata Singh. "Orang datang dari berbagai tempat, seperti Kanada, Brasil, dan Venezuela."

"Mereka memfoto matanya, mantel, tanduknya, ekornya. Seorang ilmuwan datang dari Brasil dan mengatakan bahwa Yuvraj adalah banteng terbaik yang pernah dilihat. Namun, Anda harus datang di musim panas untuk melihatnya lagi. Yuvraj tampak lebih tampan di musim panas,” pungkas Singh.

Ternak India

India adalah salah satu produsen susu andalan di dunia. Lebih dari setengah dari seluruh susu di India berasal dari kerbau, meskipun 108 juta kerbau di sana kalah banyak oleh sapi yang berjumlah 200 juta ekor.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com