"Kami sedang membantu pasukan Peshmerga menyeberang ke Kobani," kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, kepada wartawan di Ankara. Dia menambahkan, pembicaraan tentang masalah itu sedang berlangsung tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. "Kami sama sekali tak ingin melihat Kobani jatuh (ke tangan kaum militan)," tambahnya.
Pengumuman tersebut memperlihatkan perubahan penting pihak Turki, yang hingga saat ini menolak untuk mengizinkan para pejuang Kurdi menyeberangi perbatasan guna bergabung dalam pertempuran di Kobani yang hanya beberapa kilometer dari perbatasan Turki.
Militer Turki telah terlibat dalam konflik selama 30 tahun dengan para pejuang Kurdi dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang berperang untuk memperoleh pemerintahan sendiri. Peperangan antara militer Turki dan PKK telah menyebabkan 40.000 orang tewas.
Namun Turki dalam tahun-tahun terakhir telah membangun hubungan yang kuat dengan otoritas Kurdi di wilayah Kurdistan Irak yang mengontrol pasukan Peshmerga.
Tampaknya bahwa walau ada kesepakatan terkait Peshmerga itu, Turki masih akan menutup akses bagi setiap pejuang PKK memasuki Suriah.
Turki telah berada di bawah tekanan yang terus meningkat selama satu bulan terakhir. Turki telah diharapkan untuk meningkatkan dukungannya bagi koalisi internasional dalam melawan kaum militan ISIS. Namun sejauh ini, Ankara menolak untuk menggunakan pasukannya sendiri atau bahkan mengizinkan pasukan AS menggunakan pangkalan udara Incirlik di Provinsi Adana.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.