Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 24/04/2014, 00:12 WIB
EditorErvan Hardoko
AMSTERDAM, KOMPAS.com - Pemerintah Belanda, Rabu (23/4/2014), memperingatkan para vetran perang Suriah yang kembali ke negeri asalnya sangat berpotensi memberikan ancaman bagi negara-negara Eropa.

Pemerintah Belanda menambahkan, setidaknya dua warga negeri itu diketahui melakukan aksi bom bunuh diri di Suriah dan Irak dalam enam bulan terakhir dan sekitar 100 warga Belanda ikut berperang di Suriah sepanjang 2013.

Di saat konflik Suriah memasuki tahun keempatnya, pemerintah negara-negara Eropa semakin prihatin karena semakin banyak warga mereka yang pergi ke Suriah untuk ikut berperang.

Menteri Dalam Negeri, Ronald Plasterk berbicara dalam rilis tahunan laporan intelijen Belanda mengatakan seorang warga negeri itu pergi ke Irak dari Suriah sebelum kemudian melakukan bom bunuh diri.

Satu warga Belanda lainnya melakukan serangan bom mobil di Suriah. Namun, Plasterk menolak memberikan identitas kedua warga Belanda itu atau jumlah korban akibat aksi kedua orang tersebut.

Dalam kata pengantar laporan itu, Plasterk mengatakan jumlah warga Belanda yang pergi ke Suriah dan bergabung dengan kelompok-kelompok militan Islam yang memerangi Presiden Bashar al-Assad sepanjang tahun 2013 meningkat tajam.

"Konsekuensinya, pada akhir 2013, puluhan warga Belanda yang ikut berperang menjadi terbiasa dengan kekerasan dan menjadi radikal dalam ideologi intoleran dan penuh kekerasan," ujar Plasterk.

Dinas Intelijen Belanda mengatakan, setidaknya 100 warga negeri itu berangkat ke Suriah pada 2013 dan bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Mediterania Timur (ISIL) dan Jabhat al-Nusra. Sekitar 20 orang dari mereka kembali ke Belanda.

Pada Selasa (22/4/2014), Perancis menerbitkan kebijakan yang ditujukan untuk menghentikan warga negaranya bergabung dalam perang Suriah dan mencegah pemuda Muslim Perancis menjadi radikal dan membahayakan negeri asal mereka.

Salah satu inti kebijakan itu adalah langsung memidanakan siapapun warga Perancis yang kembali dari perang Suriah. Mereka ini akan langsung dijerat dakwaan terlibat organisasi teroris.
Selain itu, pemerintah Perancis tidak akan mengizinkan warga di bawah umur meninggalkan negeri itu tanpa adanya surat persetujuan orangtua mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke