"Mereka yang meninggalkan kota atau daerahnya untuk urusan apa pun harus kembali untuk mendaftar," ujar Yoon.
"Para warga yang sudah lolos ke China mempertaruhkan nyawa mereka untuk kembali ke Korea Utara untuk mendaftar pemilu," sambung Yoon.
Sebab, lanjut dia, para pembelot itu khawatir jika pemerintah mengetahui mereka menghilang maka keluarga mereka yang akan menanggung akibatnya.
"Setelah pemilu, warga yang pernah hidup di China, yang kondisinya lebih baik, berusaha untuk kabur kembali," kenang Yoon.
Dalam pemilu kali ini, Kim Jong Un bertekad untuk mengulangi kesuksesan ayahnya, Kim Jong Il, dalam pemilihan umum 2009. Saat itu, di distrik 333, tempat Kim Jong Il mencalonkan diri, dia memenangi semua suara pemilih.
"Ini adalah bukti dukungan dan kepercayaan penuh rakyat untuk Kim Jong Il," demikian kantor berita KCNA mengabarkan saat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.