Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Australia memperingatkan warganya untuk berhati-hati meski pemerintah negara-negara itu juga menyarankan agar warganya tidak bepergian ke Myanmar.
"Terdapat ancaman terorisme yang besar. Serangan bisa terjadi kapan saja termasui di tempat-tempat yang dikunjungi warga asing. Motivasi serangan itu belum diketahui," demikian Kementerian Luar Negeri Inggris.
Aksi pengeboman itu terjadi di saat Myanmar bersiap menjadi tuan rumah pesta olahraga regional Sea Games pada Desember dan menjadi ketua organisasi ASEAN tahun depan.
Para pengamat menduga, sejumlah ledakan kecil sengaja dibuat untuk sekadar menimbulkan kepanikan dan merusak upaya reformasi yang dilakukan pemerintahan sipil Myanmar, dan bukan untuk mengakibatkan banyak korban.
Sejauh ini belum ada satu kelompokpun yang menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian ledakan bom di Myanmar itu. Namun, biasanya aparat keamanan Myanmar akan menuding kelompok-kelompok pemberontak sebagai biang keladi hal-hal semacam ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.