Amerika dan negara-negara sekutunya semakin menyuarakan kemungkinan bakal digelarnya aksi militer ke Suriah. Sementara Rusia menyatakan intervensi tersebut akan mengguncang seluruh Timur Tengah dengan alasan yang salah.
Upaya mendorong aksi militer ke Suriah pun kemungkinan besar akan dilakukan tanpa mandat dari Dewan Keamanan PBB. Selain Rusia yang jelas-jelas berbeda kubu, China pun hampir pasti akan memakai hak veto di dewan tersebut untuk mencegah persetujuan.
Inggris bersama sekutu kuatnya yang anti-Assad, Turki, mengangkat kemungkinan terjadinya kembali konfrontasi dengan Rusia seperti pada 2003 dan 1999. Pada 2003, sekutu menginvansi Irak, sementara pada 1999 NATO melakukan serangan udara ke Kosovo, yang keduanya dilakukan tanpa dukungan DK PBB.
"Jika kekerasan digunakan tanpa resolusi PBB, itu akan menyebabkan konsekuensi yang sangat serius dalam hubungan antara Rusia dengan Amerika Serikat dan mitra NATO-nya," kata Alexander Filonik, pakar Timur Tengah di Institut Studi Oriental Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.Lavrov pun menyatakan ide Barat untuk menyerang Suriah dengan alasan merobohkan infrastruktur rezim militer dan membantu kubu oposisi sebagai bukan hanya ilusi, melainkan kesalahan besar yang tidak akan membawa perdamaian, tetapi hanya menandai babak berdarah baru di Suriah.
"Moskwa tidak bisa membiarkan hal itu berlalu tanpa jawaban," tegas Lavrov. Dia pun menambahkan Rusia dapat memukul balik aksi militer Barat melalui penguatan kerja sama militer dengan rezim Assad.Ketegangan ini pun tergambar jelas di media-media Rusia pro-Kremlin, yang terang-terangan memuat wawancara Assad. Salah satunya, Izvestia, mengutip dalam wawancara itu bahwa Assad menyatakan terima kasih pada dukungan Rusia dan mengejek Barat dengan menyebut "omong kosong" untuk tudingan penggunaan senjata kimia. Assad pun memperingatkan Amerika bahwa semua serangan ke Suriah hanya akan menuai kegagalan.
Sementara Kepala Majelis Rendah Parlemen Rusia dari Komite Urusan Luar Negeri Alexei Pushkov membuat pernyataan provokatif melalui jejaring media sosial Twitter. "London dan Washington ... hanya perlu vonis bersalah (untuk Assad). Setiap putusan lainnya akan ditolak," tulisnya.Para petinggi Rusia pun satu nada mengolok Amerika dengan menyebut rencana serangan ke Suriah tak beda dengan invasi Amerika ke Irak yang disebut Putin dilakukan "berdasarkan kecerdasan yang cacat tentang kepemilikan senjata pemusnah massal oleh rezim Saddam Hussein".