Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Perempuan Yaman Unggah Video Tolak Pernikahan Dini

Kompas.com - 22/07/2013, 22:08 WIB

Mereka kemudian menunda pernikahan hingga sang calon suami memiliki cukup uang untuk menebus sang calon istri sebelum masa pertunangan berakhir.

Tak hanya Nada yang ketakutan dengan rencana pernikahan ini. Sang paman, Abdel Salam al-Ahdal, juga merasa panik.

"Saat saya mendengar ada pria melamar, saya panik. Nada belum genap 11 tahun. Usia dia tepatnya 10 tahun 3 bulan. Saya tak mengizinkan dia dipaksa menikah dan menghancurkan mimpinya, apalagi bibinya dipaksa menikah pada usia 13 tahun dan setelah itu dia tewas bakar diri," ujar Abdel Salam.

"Saya akan lakukan apa pun untuk mencegah pernikahan ini. Saya menemui pria itu dan mengatakan Nada tidak cocok untuknya," tambah Abdel Salam.

"Dia tak mengenakan kerudung dan dia meminta untuk tetap tidak mengenakan kerudung. Lalu saya katakan, Nada suka bernyanyi dan dia meminta tetap bisa bernyanyi setelah bertunangan," ujar sang paman.

Kaburnya Nada bersama pamannya membuat kedua orangtua Nada marah dan mendesak agar Nada dikembalikan ke kediamannya.

Namun, saat Nada kembali, orangtuanya kembali akan menikahkannya dan Nada kembali kabur.

Saat sang paman menemukan Nada kembali, dia melaporkan masalah itu kepada pemerintah dan Nada diperkenankan tinggal bersama pamannya itu. Saat itulah Nada mengunggah video ini.

Praktik menikahkan bocah perempuan seperti Nada marak terjadi di Yaman dan menarik perhatian organisasi HAM internasional yang mendesak Pemerintah Yaman menerbitkan undang-undang perlindungan anak-anak.

Kemiskinan yang mencengkeram rakyat Yaman membuat praktik ini terus subur. Keluarga miskin kerap tak bisa menolak lamaran yang dibarengi uang tunai ratusan dollar AS.

Lebih dari seperempat dari 24 juta penduduk Yaman menikah di bawah usia 15 tahun. Demikian data dari Kementerian Sosial Yaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com