Salin Artikel

Korea Selatan Incar Posisi Eksportir Utama di Bidang Persenjataan

Dilansir dari Channel News Asia, Minggu (11/12/2017), studi dari Institut Penelitian Perdamaian Internasioanl Stockholm (SIPRI) menyebutkan, industri persenjataan Korea Selatan menyumbang 2,2 persen dari penjualan oleh produsen 100 besar global sepanjang 2016.

Nilai penjualan senjata oleh perusahaan Korea Selatan mencapai 8,4 miliar dolar Amerika Serikat atau Rp 113,7 triliun, atau meningkat 20,6 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

"Peningkatan ancaman kemampuan senjata nuklir di Korea Utara telah menarik investasi besar di Korea Selatan," kata peneliti senior SIPRI, Pieter Wezeman.

Begitu hancur akibat peperangan, Korea Selatan telah menjadi salah satu pengimpor peralatan militer dan teknologi terbesar di dunia selama beberapa dekade.

Impor kebanyakan berasal dari AS. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sektor domestiknya telah berkembang dengan pesat.

Menghadapi ancaman dari Korea Selatan, porsi belanja pemerintah Korea Selatan untuk pertahanan menjadi yang terbesar di dunia, di luar zona konflik di Timur Tengah dan Afrika.

Korea Selatan berubah dengan menciptakan industri persenjataan mandiri untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Saat ini, Korea Selatan juga mengarah untuk menjadi eksportir utama di bidang persenjataan.

Setelah melalui pengembangan industri yang besar, Korea Selatan telah menggunakan senjata dan teknologi yang dapat bersaing dengan produk impor asal AS dan Eropa.

Korea Selatan merupakan produsen senjata utama di antara negara-negara berkembang, seperti Brazil, India dan Turki.

Ekspor peralatan senjata dari Korea Selatan semula hanya 253 juta dolar AS pada 2006, dan meningkat hingga 2,5 miliar dolar AS atau Rp 33,8 triliun sepuluh tahun kemudian.

Produk-produk senjata seperti rudal, meriam kecil, kapal selam, dan pesawat tempur menjadi yang popular di Asia Tenggara, Eropa Timur, dan Amerika Selatan.

Sementara itu, 100 besar produsen senjata di dunia membukukan total penjulan senilai 374,8 miliar dolar AS atau Rp5.077,5 triliun, naik 1,9 persen dibandingkan 2015.

Penjualan tahun lalu itu merupakan kenaikan pertama sejak penurunan selama lima tahun sebelumnya.

Produsen asal AS masih mendominasi total penjualan sebanyak 57,9 persen, disusul Inggris (9,6 persen), Rusia (7,1 persen), dan Perancis (5 persen).

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/11/10183761/korea-selatan-incar-posisi-eksportir-utama-di-bidang-persenjataan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke