Pertanyaan itu diajukan kepada Trump menyusul kemenangannya dalam pemilihan pendahuluan di negara bagian Nevada.
Sayang, Trump enggan menjawabnya dengan lugas. Dia hanya memberikan gambaran mengenai sosok yang dia inginkan.
"Saya menginginkan seseorang dari latar belakang politik karena saya membutuhkan dukungan di bidang legislasi. Saya mungkin akan memilih orang yang berlatar belakang politik," kata Trump.
Trump mengungkapkan hal itu dalam sebuah acara tanya jawab di Universitas Regent, Washington, Rabu (24/2/2016).
Selanjutnya, ketika dipancing untuk menyebutkan nama, Trump tetap berkilah. "Masih terlalu awal," jawabnya.
"Beberapa orang pernah saya hubungi, mereka adalah orang-orang yang saya hormati," kata dia lagi.
Trump lalu menjelaskan, orang yang dipilihnya nanti adalah orang dengan kapasitas presiden. Karena itu, jika suatu saat nanti dibutuhkan, wapres tersebut bisa menjadi presiden.
Selain itu, "insider status" (dari dalam dunia politik) yang disebutkan Trump juga diperlukan untuk mengimbangi status Trump yang bukan berlatar belakang politik (outsider).
"Saya membutuhkan seseorang yang bisa membantu saya dalam memerintah. Kita membutuhkan seseorang yang bisa memberikan dukungan dari sisi legislasi," kata dia lagi.
"Walaupun saya berlatar belakang pengusaha, bukan berarti saya tidak bergaul dengan para politisi," ujar Trump.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.