“Ini tahun politik di AS, Turki sangatlah terganggu dengan pesan anti-Islam yang disampaikan salah satu kandidat,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, Senin (11/1/2016) seperti dikutip Reuters.
Menlu Mevlut secara tidak langsung melayangkan kritiknya terhadap Donald Trump. Taipan real estate ini telah menimbulkan kontroversi sedunia dengan seruannya melarang pemeluk Islam masuk ke AS.
Trump juga kembali memperkeras pesannya ini di iklan kampanye televisi pertamanya yang diluncurkan pekan lalu.
Beberapa hari ini, pebisnis berusia 68 ini juga memicu kontroversi dan didesak meminta maaf setelah seorang pemrotes beragama Islam ditolak masuk ke dalam acara kampanyenya.
Rose Hamid, seorang pramugari berdiri dengan menggunakan kaus dengan tulisan yang berarti "Salam, saya datang dengan damai" di acara kampanye Trump di kota Rock Hill.
Arti kata "salam" dalam bahasa Arab adalah "damai". Ketika dia berdiri, kerumunan di sekitar dia mulai berteriak "Trump! Trump!". Tindakan itu dilakukan jika ada interupsi dalam sebuah acara.
Hamid kemudian diminta oleh seorang petugas keamanan untuk meninggalkan lokasi acara. Dia dicemooh ketika dikawal keluar oleh petugas.
Turki negara yang 90 persen lebih mayoritas penduduknya Islam ini adalah sekutu penting AS dan NATO di Timur Tengah dalam perang terhadap kelompok militan Negara Islam (ISIS).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.