Serangan sengit itu terjadi setelah ada pengiriman senjata baru, termasuk pesawat tempur, dari Rusia ke Suriah.
Serangan oleh sejumlah pesawat tempur dan helikopter itu menggunakan bom barrel dan rudal. Kelompok monitoring Observatorium Suriah mengatakan, serangan pada Selasa kemarin menewaskan sedikitnya 12 warga sipil dan 20 militan ISIS. Puluhan lainnya terluka dalam serangan yang menyasar sasaran ISIS, termasuk markas kelompok itu di kota tersebut, yang dikuasai ISIS sejak Mei lalu. Sejumlah situs tua di kota itu telah terdaftar sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
Berdasarkan laporan Observatorium Suriah, sejak Jumat lalu, setidaknya 33 warga sipil dan 70 militan ISIS tewas dalam serangan yang kian meningkat oleh pesawat Presiden Bashar al-Assad.
Laporan tentang kehadiran militer Rusia di Suriah telah menambah tanda-tanda perubahan besar dalam konflik selama empat tahun yang telah menewaskan lebih dari 240.000 orang itu.
Menurut seorang dokter sipil di sebuah rumah sakit lapangan di Palmyra, kota itu menderita kekurangan staf dan peralatan medis, kata Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman.
Sebagian besar penduduk telah melarikan diri dari Palmyra setelah ISIS mengambil alih kota terkenal itu. Militan ISIS telah meledakan Kuil kuno Bel dan beberapa makam yang terkenal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.