Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2019, 14:14 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Latihan angkatan laut gabungan pertama antara Amerika Serikat dengan negara-negara Asia Tenggara mulai digelar Senin (2/9/2019), selama lima hari.

Latihan maritim AS dan ASEAN yang disebut AUMX itu akan dimulai dari Pangkalan Angkatan Laut Sattahip di Thailand dan berakhir di Singapura.

Sebanyak delapan unit kapal perang, empat pesawat, dan lebih dari 1.000 personel dari AS dan 10 negara Asia Tenggara akan ikut serta dalam latihan maritim di Laut China Selatan itu.

Latihan maritim itu dilangsungkan di tengah keterlibatan AS yang semakin meningkat di ASEAN, ditambah ketegangan antara China dengan negara-negara Asia Tenggara menyangkut klaim wilayah perairan Laut China Selatan, yang sebagian diklaim Brunei, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.

Baca juga: Ada Sanksi AS, Angkatan Laut Myanmar Malah Gabung Latihan Maritim Bersama ASEAN

Latihan gabungan yang dipimpin bersama oleh Angkatan Laut AS dan Kerajaan Thailand tersebut bakal digelar mulai dari Teluk Thailand melalui Laut China Selatan, sebelum berakhir di Singapura.

"Latihan angkatan laut gabungan AUMX bertujuan untuk membangun keamanan maritim yang lebih besar di atas kekuatan ASEAN, kekuatan ikatan antar-angkatan laut kami, serta kekuatan kepercayaan bersama dalam wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Laksamana Muda Joey Tynch, pengawas kerja sama keamanan Angkatan Laut AS di Asia Tenggara.

Latihan maritim yang diikuti 10 negara anggota ASEAN ini akan mencakup latihan menaiki kapal target untuk mensimulasikan pencarian dan penyitaan.

Baca juga: Latihan Perang, Militer Taiwan Simulasikan Pendaratan Pasukan Amfibi China

Agenda latihan maritim gabungan ini sempat diwarnai kritik lantaran turut mengikutsertakan Angkatan Laut Myanmar, lantaran militer negara itu sedang dalam sanksi AS, terkait tindakan kerasnya terhadap etnis Rohingya.

Di bawah sanksi AS, sejumlah pejabat tinggi militer Myanmar dilarang untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.

Namun juru bicara kantor panglima tertinggi Myanmar, Zaw Min Tun, keikutsertaan angkatan laut negaranya dalam latihan maritim gabungan itu tidak akan melanggar sanksi.

"Sanksi yang dijatuhkan (AS) bersifat personal, sedangkan latihan ini merupakan koordinasi antara ASEAN dengan AS," lanjut Min Tun.

Baca juga: Buntut AS Sepakat Jual Senjata Rp 30 Triliun ke Taiwan, China Umumkan Latihan Perang

Sementara Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam pernyataan kepada media, bahwa latihan militer gabungan dengan 10 negara blok regional itu akan membawa kesempatan bekerja sama dengan setiap anggota ASEAN, mengenai prioritas keamanan maritim bersama di kawasan itu.

Agenda latihan maritim gabungan itu diungkap saat kapal China berada di wilayah perairan Laut China Selatan yang diklaim Vietnam.

Situasi tersebut mendorong Pentagon untuk menuding Beijing telah berupaya melanggar aturan internasional di seluruh kawasan Indo-Pasifik.

Baca juga: Australia Agendakan Latihan Militer dengan 7 Negara di Samudra Hindia

Pemerintah China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, dengan kerap menyebut garis sembilan yang disebutnya sebagai justifikasi bersejarah bagi perairan, yang merupakan rute pelayaran global utama.

Dalam kunjungannya ke Thailand bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah sekali lagi mendesak kepada negara-negara Asia Tenggara untuk melawan "paksaan" China di laut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com