Ini Beda Waktu Tempuh Penerbangan Air Force One dengan Pesawat Komersial

LONDON, KOMPAS.com - Padatnya agenda tugas kenegaraan yang harus dijalankan Presiden AS Donald Trump membuat efisiensi waktu sangat penting, salah satunya dengan memangkas waktu perjalanan.

Hal tersebut terbukti dapat dicapai dengan adanya pesawat khusus kepresidenan AS, Air Force One, yang membuat waktu terbuang selama dalam perjalanan seminimal mungkin.

Tapi seberapa besar perbedaan waktu tempuh yang sebenarnya antara penerbangan menggunakan Air Force One dengan penerbangan komersial biasa?

Hal tersebut sepertinya dapat terlihat saat Trump melakukan kunjungan pertamanya, sejak menjabat sebagai presiden AS, ke Inggris, pada Kamis (12/7/2018).

Trump dengan didampingi istrinya, Melania, langsung bertolak dari Bandara Brussels di Belgia, usai menghadiri konferensi NATO, menuju Bandara Stansted di London untuk mengawali kunjungan empat harinya.

Baca juga: Trump Tak Sadar Jadi Korban Telepon Iseng saat Berada di Air Force One

Jarak antara Brussels dengan London, jika ditarik garis lurus adalah sekitar 320 kilometer. Jarak tersebut bila ditempuh menggunakan penerbangan komersial membutuhkan waktu rata-rata 75 menit.

Pesawat Air Force One yang ditumpangi Trump berangkat dari Bandara Brussels pada pukul 14.18 waktu setempat, atau pukul 13.18 waktu Inggris.

Dan pada pukul 13.50, pesawat tersebut telah mendarat di landasan pacu Bandara Stansted, London.

Dengan demikian, waktu tempuh yang dibutuhkan Air Force One untuk mengantar Trump dari konferensi NATO di Brussels menuju London hanya sekitar 32 menit, kurang dari setengah waktu tempuh penerbangan komersial biasa.

Namun hal itu bukan berarti pesawat Boeing VC-25A seharga 264 juta dolar (sekitar Rp 3,7 triliun) yang digunakan sebagai pesawat kepresidenan AS tersebut dua kali lebih cepat dari pesawat komersial biasa.

Berstatus penerbangan khusus yang membawa penumpang VVIP, Air Force One tidak melalui rute penerbangan yang sama dengan penerbangan komersial.

Selain itu, setiap penerbangan Air Force dikategorikan sebagai operasi militer sehingga memiliki prosedur standar operasional yang berbeda.

Sehingga tidak heran jika penerbangan menggunakan pesawat kepresidenan AS jauh berbeda dengan penerbangan pesawat komersial.

Baca juga: AS Bangun Hangar Bernilai Rp 3,4 Triliun untuk Air Force One yang Baru