Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tak Sadar Jadi Korban Telepon Iseng saat Berada di Air Force One

Kompas.com - 30/06/2018, 23:36 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP,Sky News

WASHINGTON, KOMPAS.com - Seorang komedian berhasil terhubung dengan Presiden AS Donald Trump setelah berpura-pura sebagai senator.

Percakapan antara keduanya sempat berlangsung selama hampir empat menit dan Trump tetap tak sadar hingga akhir sambungan bahwa dirinya telah menjadi korban telepon iseng.

Insiden itu terjadi pada Rabu (27/6/2018) malam, saat Trump sedang dalam penerbangan menggunakan Air Force One.

Penelepon adalah seorang komedian bernama John Melendez yang mengaku sebagai anggota senat New Jersey, Robert Menendez.

Dalam percakapan telepon tersebut, John menanyakan tentang isu imigrasi yang tengah ramai dibicarakan dan calon pengganti seorang hakim Mahkamah Agung, Anthony Kennedy, yang pensiun.

Baca juga: Trump Kecam Harley-Davidson di Twitter, Ada Apa?

John merekam percakapannya dengan Trump dan mengunggahnya ke internet.

Dalam rekaman tersebut terdengar suara Trump membuka percakapan dengan memberi selamat kepada "Robert" yang belum lama memenangi kasus tuduhan korupsi yang ditujukan padanya.

John kemudian bertanya pada Trump mengenai solusi untuk isu imigrasi yang dijawab langsung oleh sang presiden.

John Melendez mengaku cukup terkejut karena dirinya pada akhirnya dapat terhubung dengan sang presiden setelah mencoba selama lebih dari satu jam menghubungi operator Gedung Putih.

Awalnya dia menelpon dengan mengaku sebagai dirinya sendiri, namun selalu ditolak oleh operator.

John akhirnya mencoba dengan menghubungi menantu presiden yang juga penasihat seniornya, Jared Kushner. Dan kali ini dia mengaku sebagai senator Robert Menendez.

"Saya hampir tidak percaya membutuhkan hampir satu setengah jam untuk menghubungi Jared Kushner dan Donald Trump lewat telepon di Air Force One," kata John dikutip Sky News.

Baca juga: Trump Berencana Larang Juru Bicaranya Sering Tampil di Depan Publik

Meski topik pembicaraan tidak mengarah pada telepon iseng pada umumnya, namun saat seseorang dapat menghubungi Presiden AS lewat telepon dengan mudahnya memicu kritik tersendiri.

Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih beralasan, Presiden ingin agar dirinya dapat diakses oleh anggota dan ingin melibatkan mereka sehingga membuka kesempatan untuk mereka menghubunginya.

"Namun kelemahan dari hal itu adalah terkadang saluran yang terbuka menjadi terlalu luas dan menimbulkan kesalahan semacam ini," kata pernyataan Gedung Putih.

Seorang anggota kongres, Gerry Connolly, kepada CNN, kemudian membandingkannya dengan masa pemerintahan Barack Obama.

"Saya pernah terbang bersama Presiden Obama di Air Force One dan sistem keamanan mereka seharusnya cukup ketat."

"Ada banyak protokol yang harus dilakukan untuk dapat melakukan maupun menerima panggilan telepon," kata Connolly.

"Saya cukup terkejut karena itu bisa dilewati dan benar-benar menimbulkan pertanyaan tentang keamanan yang dimiliki di Air Force One yang mungkin memiliki perangkat komunikasi paling aman di dunia," lanjutnya.

Baca juga: Trump Bela Istrinya yang Kenakan Jaket I Really Dont Care, Do U?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,Sky News


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com