Trump akan Berkunjung ke Inggris, 10.000 Polisi Disiagakan

LONDON, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump diharapkan bakal berkunjung ke Inggris pada Juli mendatang, setelah sejumlah rencana sebelumnya batal terlaksana.

Trump dijadwalkan akan berada di Inggris selama tiga hari pada 12-14 Juli mendatang. dalam kunjungan pertama sejak terpilihnya presiden berusia 72 tahun itu.

Melansir dari Daily Mail, hingga 10.000 personil bakal disiapkan Kepolisian Inggris untuk melindungi Trump dari peserta demonstrasi dan juga ancaman teror.

Ratusan unit kendaraan antihuru-hara juga akan dikerahkan untuk menghalau aksi protes dan mencegah kemungkinan massa bertindak anarkis, terutama saat berhadapan dengan masa pendukung Trump.

Baca juga: Trump akan Bertemu Ratu Elizabeth II dalam Kunjungan Pertamanya ke Inggris

Diberitakan Daily Mail, pasukan bersenjata elit dan unit anti-teror yang berlatih bersama SAS diyakini juga akan disiagakan demi mewaspadai kemungkinan adanya ancaman teror.

Sementara hingga 40 unit mobil polisi dan petugas bermotor juga dituntut selalu mengawal setiap perjalanan darat Presiden Trump yang bertugas melindunginya dari upaya pembunuhan.

Kepala polisi juga telah membatalkan cuti seluruh personilnya dan memerintahkan mereka untuk selalu siap seandainya diperintahkan ke kawasan yang dikunjungi Potus, julukan untuk Presiden AS.

Namun kekhawatiran justru muncul dari pengerahan personil yang sangat banyak tersebut akan meninggalkan sejumlah lokasi vital di seluruh penjuru negara menjadi tanpa penjagaan.

Terlebih dalam beberapa waktu belakangan, tingkat kejahatan penyerangan dan ancaman pembunuhan telah mengalami peningkatan di London.

Kevin Hurley, mantan kepala ketertiban umum Kepolisian Kota London mengatakan, akan jelas terlihat adanya pengurasan pada petugas yang terlihat dan akan mengurangi sumber daya dari pasukan di sekitarnya, terutama personil termuda dan paling sigap yang akan ditarik.

Baca juga: Trump Pertimbangkan Bertemu Putin pada Juli

"Setiap kali Presiden AS berkunjung ke sana (Inggris) selalu ada persyaratan keamanan yang besar karena ancaman teroris."

"Terlebih kali ini profilnya sangat memungkinkan akan ada peningkatan oposisi dan ada persyaratan yang signifikan untuk menjaga ketertiban umum," ujarnya.

Selama di Inggris, Presiden Trump diagendakan bertemu dengan perdana menteri Theresa May serta Ratu Elizabeth II. Trump juga direncanakan bermain golf sebelum kembali ke AS.