Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Matikan "Loudspeaker" Penyebar Propaganda di Perbatasan

Kompas.com - 23/04/2018, 11:10 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC

SEOUL, KOMPAS.com - Jelang pertemuan tingkat tinggi, Korea Selatan menghentikan penyebaran propaganda melalui pengeras suara di sekitar perbatasan dengan Korea Utara.

Diwartakan BBC, Senin (23/4/2018), Korea Selatan memilik puluhan pengeras suara di sepanjang area perbatasan. Pengeras suara itu menyebarkan pesan-pesan apa saja, termsuk musik K-pop hingga laporan berita terkait Korut.

Siaran tersebut dapat terdengar oleh pasukan Korut yang menempati area perbatasan dan penduduk di sekitarnya.

Baca juga : Tentara Korsel Pasang Puluhan Loud Speaker di Perbatasan, Buat Apa?

Namun, belum diketahui apakah Korut juga akan mematikan pengeras suaranya, yang biasa menyebarkan laporan kritis untuk Korsel dan sekutunya.

"Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan militer antara kedua negara dan menciptakan suasana pembicaraan damai yang baik," kata Kementerian Pertahanan Korsel dalam pernyataan, seperti dilansir dari Yonhap.

Sebelumnya, Korut telah mengumumkan penghentian uji coba nuklir dan menutup lokasi tes nuklir. Kebijakan mengejutkan itu diambil menyusul persiapan pertemuan bersejarah dengan Korsel dan Amerika Serikat.

Penyebaran propaganda oleh Korsel telah mengalami pasang surut sejak Perang Korea. Sekali waktu, pengeras suara dinyalakan, kemudian dimatikan.

Pengeras suara digunakan untuk membuat ragu pasukan Korut. Pada 2004, penyebaran pesan itu dihentikan sebagai bagian dari kesepakatan negosiasi di antara keduanya.

Pada 2015, setelah dua tentara Korsel terluka akibat ranjau darat milik Korut di zona demiliterisasi, Korsel menyalakan kembali pengeras suaranya.

Baca juga : Korut dan Korsel Coba Saluran Telepon Khusus Jelang KTT Antar-Korea

Kemudian, mereka mematikan pengeras suara itu lagi, dan pada 2016 dinyalakan sebagai respons atas uji coba bom hidrogen Korut.

Pemimpin Korut Kim Jong Un bakal bertemu dengan Presiden Korsel Moon Jae-in pada Jumat pekan ini, di Panmunjom, menandai pertemuan dua Korea untuk pertama kalinya selama lebih dari satu dekade.

Kim juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pada Juni 2018. Acara itu akan menjadi pertemuan pertama dua pemimpin negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com