SEOUL, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan meningkatkan kampanye propagandanya terhadap Korea Utara dengan memasang puluhan pengeras suara di perbatasan kedua negara.
Lewat pengeras suara itu, Korea Selatan menyebarkan berita soal kondisi seorang prajurit Korea Utara yang membelot awal bulan ini.
Pesan yang disampaikan melalui stasiun radio "Freedom Voice" itu juga berisi soal pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan para prajurit Korea Utara yang mencoba menangkap rekannya.
Penggunaan pengeras suara memang bukan strategi baru dan digunakan kembali saat Korea Utara menjalankan uji coba nuklir keempatnya pada Januari lalu.
Baca juga : Korea Utara Perkuat Perbatasan yang Diterobos Tentara Pembelot
Media massa Korea Selatan menggambarkan cara ini sebagai sebuah "pertempuran psikologis".
Suara yang dihasilkan pengeras suara itu begitu kencang sehingga bisa terdengar hingga 20 kilometer jauhnya dan di masa lalu kabarnya bisa memengaruhi prajurit Korea Utara untuk membelot.
Dalam proses pengejaran itu, sejumlah prajurit Korea Utara melintasi garis demarkasi militer yang memisahkan kedua Korea.
Prajurit Korea Utra itu kita sedang menjalani masa pemulihan setelah mengalami luka tembak dalam upayanya membelot.
Akibat pembelotan pada 13 November itu, pemerintah Korea Utara menggali parit dan memasang gerbang tambahan di jembatan "72 Jam" yang memisahkan kedua negara.
Baca juga : Jembatan Penghubung China dan Korea Utara Ditutup Sementara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.