Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Butuh Dana Rp 13 Triliun untuk Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Kompas.com - 12/03/2018, 11:44 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

DHAKA, KOMPAS.com - PBB menyatakan dana Rp 950 juta dollar Amerika Serikat atau Rp 13 triliun dibutuhkan pada tahun ini untuk memberi bantuan makan dan perhatian penuh kepada satu juta pengungsi etnis Rohingya di Bangladesh.

Pendanaan tersebut akan diajukan pada konferesi PBB di Geneva pada pekan ini.

"Ini adalah krisis baru dan terus berlanjut, kebutuhannya sangat besar. Mereka mengungsi tanpa membawa apapun," kata kepala perwakilan PBB Mia Seppo, kepada AFP, Minggu (11/3/2018).

Pada Oktober 2017, berbagai negara di dunia menjanjikan pengumpulan dana senilai 345 juta dollar AS atau Rp 4,7 triliun untuk menanggapi krisis Rohingya.

Baca juga : Baku Tembak di Kamp Pengungsi Rohingya, Satu Orang Tewas

PBB kala itu menyatakan, dibutuhkan setidaknya 434 juta dollar AS atau Rp 5,9 triliun untuk membantu pengungsi Rohingya hingga Februari lalu.

Makanan, penampungan, dan perawatan medis merupakan kebutuhan mendesak bagi warga etnis Rohingya di pengungsian.

Mereka melarikan diri dari operasi militer Myanmar di negara bagian Rakhine.

Namun, ada masalah lain yang muncul. Mendekati musim hujan, kelompok bantuan harus merekolasi setidaknya 100.000 pengungsi yang tinggal di area rawan longsor dan banjir.

Sementara, Bangladesh dan Myanmar telah sepakat pada November 2017 untuk memulangkan warga etnis Rohingya ke Rakhine.

Pemulangan itu terhenti dan belum jelas kapan akan dimulai.

Baca juga : Menteri Bangladesh Sebut Tak Mungkin Pulangkan Semua Pengungsi Rohingya

Seperti diketahui, hampir 700.000 warga etnis Rohingya menyeberangi perbatasan sejak Agustus 2017. Pengungsian juga dipenuhi lebih dari 300.000 pengungsi dari gelombang migrasi sebelumnya.

Komisioner pengungsian Bangladesh Mohammad Abul Kalam mengatakan, harga bahan makanan meroket dan kompetisi pencarian kerja makin ketat, serta sumber daya meningkat di wilayah perbatasan pedesaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com