Salin Artikel

PBB Butuh Dana Rp 13 Triliun untuk Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Pendanaan tersebut akan diajukan pada konferesi PBB di Geneva pada pekan ini.

"Ini adalah krisis baru dan terus berlanjut, kebutuhannya sangat besar. Mereka mengungsi tanpa membawa apapun," kata kepala perwakilan PBB Mia Seppo, kepada AFP, Minggu (11/3/2018).

Pada Oktober 2017, berbagai negara di dunia menjanjikan pengumpulan dana senilai 345 juta dollar AS atau Rp 4,7 triliun untuk menanggapi krisis Rohingya.

PBB kala itu menyatakan, dibutuhkan setidaknya 434 juta dollar AS atau Rp 5,9 triliun untuk membantu pengungsi Rohingya hingga Februari lalu.

Makanan, penampungan, dan perawatan medis merupakan kebutuhan mendesak bagi warga etnis Rohingya di pengungsian.

Mereka melarikan diri dari operasi militer Myanmar di negara bagian Rakhine.

Namun, ada masalah lain yang muncul. Mendekati musim hujan, kelompok bantuan harus merekolasi setidaknya 100.000 pengungsi yang tinggal di area rawan longsor dan banjir.

Sementara, Bangladesh dan Myanmar telah sepakat pada November 2017 untuk memulangkan warga etnis Rohingya ke Rakhine.

Pemulangan itu terhenti dan belum jelas kapan akan dimulai.

Seperti diketahui, hampir 700.000 warga etnis Rohingya menyeberangi perbatasan sejak Agustus 2017. Pengungsian juga dipenuhi lebih dari 300.000 pengungsi dari gelombang migrasi sebelumnya.

Komisioner pengungsian Bangladesh Mohammad Abul Kalam mengatakan, harga bahan makanan meroket dan kompetisi pencarian kerja makin ketat, serta sumber daya meningkat di wilayah perbatasan pedesaan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/03/12/11440751/pbb-butuh-dana-rp-13-triliun-untuk-pengungsi-rohingya-di-bangladesh

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke