Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 3 Bulan, Amnesti Australia Kumpulkan 57.000 Senjata Api Ilegal

Kompas.com - 01/03/2018, 09:37 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


SYDNEY, KOMPAS.com - Lebih dari 57.000 senjata api ilegal, seperti senjata otomatis atau semi-otomatis, telah diserahkan ke amnesti Australia pada Kamis (1/3/3018).

Pihak berwenang menerima 57.324 senjata selama periode Juli hingga September 2017 di seluruh Australia untuk didaftarkan atau dihancurkan.

Menteri Penegakan Hukum Angus Taylor mengatakan, penyerahan senjata merupakan bagian dari kerja sama pemerintah dan masyarakat Australia untuk membuat lingkungan masyarakat yang lebih aman.

"Dengan mengambil senjata api yang tidak terdaftar di jalanan, senjata itu tidak akan jatuh ke tangan penjahat, yang mungkin menggunakannya untuk membahayakan kehidupan warga," katanya.

"Pemerintah berkomitmen untuk menghapus senjata api ilegal dari komunitas kami dan menangani kejahatan terkait senjata," tambahnya.

Baca juga : Ular Berbisa Australia Ditemukan Bersembunyi di Kotak Makan Anak

Langkah berikutnya, pemerintah Australia akan mengurangi aktivitas perdagangan senjata.

Di antara senjata yang diserahkan ke amnesti, ada senapan mesin sten, yang digunakan oleh pasukan Inggris selama Perang Dunia II, dan pistol Garter Perancis kecil.

Pemerintah meyakini ada 260.000 senjata terlarang yang beredar sebelum adanya amnesti.

Amnesti nasional pertama dikeluarkan setelah aksi seorang pria bernama Martin Bryant melepaskan tembakan dari senjata semi-otomatisnya di situs narapidana bersejarah Tasmania di Port Arthur.

Undang-undang senjata yang ketat di Australia itu diterbitkan setelah penembakan massal pada 1996 yang menewaskan 35 orang. Aturan tersebut sering disuarakan aktivis sebagai model yang seharusnya diikuti oleh Amerika Serikat.

Baca juga : Terlibat Perselingkuhan, Wakil PM Australia Mengundurkan Diri

Sejak 1996, Australia belum pernah diguncang oleh insiden penembakan massal.

Dengan amnesti, warga diizinkan menyerahkan senjata api yang tidak terdaftar atau tidak diinginkan tanpa harus menghadapi penyelidikan.

Mereka akan dikenai denda hingga 280.000 dollar Australia (Rp 2,9 miliar) atau menjalani hukuman 14 tahun penjara karena memiliki senjata ilegal.

Semua senjata di Australia harus didaftarkan, kendati banyak yang datang secara ilegal dari luar negeri melalui sindikat terorganisir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com