Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Turis Korsel Tertangkap Sembunyikan Emas Dalam Dubur

Kompas.com - 21/02/2018, 10:32 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


TOKONAME, KOMPAS.com — Sebanyak tujuh turis asal Korea Selatan mencoba menyelundupkan emas batangan ke Jepang pada akhir Januari lalu.

Dilansir dari The Asahi Shimbun, Selasa (20/2/2018), para turis menyembunyikan batangan emas di dalam dubur mereka.

Pelaku yang semuanya merupakan perempuan usia 50-an hingga 60-an tahun itu terbang dari Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, dan mendarat di Bandara Chubu, Jepang.

Sesampainya di Jepang, benda-benda logam tersebut terdeteksi sinar-X dan pemeriksaan lainnya di kantor bea cukai.

Emas ditemukan dengan disegel di dalam kantong transparan. Setiap orang menyembunyikan lima hingga delapan batang emas, masing-masing 200 gram.

Baca juga: Biayai Liburan Istri, Pria di Australia Curi Emas 4 Kg dari Tambang

Biro bea cukai bandara membebaskan para turis, tetapi menyita emas milik mereka. Emas-emas tersebut diselundupkan untuk menghindari pembayaran pajak konsumsi atas barang impor.

Emas akan dikembalikan apabila mereka membayar denda. Petugas bea cukai di Bandara Chubu mengatakan, kasus penyelundupan emas dengan metode disembunyikan di dalam dubur sangat jarang terjadi.

Menurut Biro Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Jepang, penyelundupan emas telah meningkat tajam sejak 2014 ketika pajak konsumsi naik dari 5 persen menjadi 8 persen.

Insiden penyelundupan dan penghindaran pajak di Jepang meningkat sejak 2016 hingga Juni 2017. Nilai penghindaran pajak pada periode tersebut mencapai 870 juta yen atau Rp 109,6 miliar, meningkat 40 persen dari tahun sebelumnya.

Baca juga: 950 Pekerja Terjebak dalam Tambang Emas di Afrika Selatan

Sebanyak 467 percobaan penyelundupan juga tercatat dalam periode  itu, meningkat 60 persen dari tahun sebelumnya.

Dari kasus-kasus tersebut, sekitar tiga perempatnya melibatkan upaya penyelundupan emas dengan disembunyikan di bagian eksternal, seperti pada aksesori atau di dalam bagasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com