TOKYO, KOMPAS.com - Di tempat yang sepi dan gelap, di distrik Tokyo yang rentan, puluhan pria setengah baya bersorak untuk penampilan seseorang dalam sebuah konser mini.
Pujian mereka ditujukan kepada seorang gadis kecil berusia enam tahun yang bernyanyi di atas panggung. Wajahnya dibungkus dengan riasan dan rambutnya dihiasi pita. Ai, bocah perempuan itu, dibalut dengan pakaian bak orang dewasa.
Salah satu pria yang meramaikan acara konser idola itu, Soichiro Seki (40), mengatakan selalu melihat anak-anak perempuan beraksi di atas panggung selama dua kali seminggu.
Dia bersikeras tujuannya menonton langsung acara idola cilik untuk mendukung penampilan mereka sehingga membantu menghilangkan rasa malu saat berada di atas panggung.
Baca juga : China Kecewa Keputusan Jepang Buka Museum Pulau Sengketa
Di sisi lain, dia mengakui beberapa penggemar memiliki tujuan lain.
"(Bagi mereka) Datang ke konser seperti ini, dan mengunjungi klub di Kabukicho pada dasarnya sama tujuannya," katanya.
Tama Himeno, salah satu penampil yang telah bergelut dengan dunia panggung sejak usia 16 tahun, mengatakan orang-orang hadir dalam pertunjukannya adalah penggemarnya.
Himeno, yang saat ini berusia 24 tahun, mengaku pernah menawari penggemar sebuah stoking bekasnya dengan harga 30.000 yen atau Rp 3,6 juta.
"Pria mengidolakan gadis muda relatif diterima di Jepang," katanya.
Baca juga : Makan Malam Turis Jepang Dihargai Rp 18 Juta, Restoran Ini Didenda
Bagi manajer Ai, Hidenori Okuma, para pria tertarik untuk berinteraksi dengan perempuan muda.
"Bertemu dan ngobrol dengan idola usia SMA telah menjadi sangat populer," ucapnya.
"Bahkan penggemar pria tak ragu mengatakan kalau menyukai gadis usia sekolah dasar," tambahnya.
Ibu Ai, Mami Yamazaki (26), mengatakan putrinya ingin menjadi penyanyi idola sejak menonton kartu tentang perempuan muda yang berjuang menjadi bintang.
"Di televisi, Anda melihat anak-anak berakting dalam drama dan iklan. Di majalah, anak-anak memperagakan baju. Apa yang dilakukan Ai tidak jauh berbeda," katanya.