Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Idola Cilik", Obsesi Gelap Pria Jepang terhadap Gadis Kecil

Kompas.com - 28/01/2018, 19:07 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Apa yang dilakukan Ai bisa menjadi jalan menuju ketenaran, seperti yang sudah terjadi pada anggota AKB48. Mereka menjadi grup paling sukses sepanjang masa, yang memulai karir di panggung kecil di Akihabara, Tokyo, dengan anggota termuda berusia 11 tahun.

Menempuh pijakan menjadi idola berarti anak harus berinteraksi dengan penggemar dewas, berfoto bersama, dan menandatangani bagian belakang kaos mereka.

Pornografi anak

Jumlah anak di bawah umur yang disalahgunakan dalam pornografi anak telah meningkat lima kali lipat dalam 10 tahun terakhir di Jepang.

Polisi juga dianggap gagal membasmi bisnis JK atau joshi kosei yang berarti gadis SMA. Bisnis itu melayani pria untuk berkencan dengan gadis remaja sehinga pelanggan memiliki kesempatan menegosiasikan seks.

Pengacara Keiji Goto, yang berkampanye untuk hak anak, menyebut masalah sosial menjadi biang keladinya.

Baca juga : Seoul Desak Jepang Tutup Museum soal Pulau Sengketa yang Baru Dibuka

Banyak orang Jepang menganggap seksualitas terhadap gadis muda tidak tabu dan berada di zona abu-abu.

Psikiater Hiroki Fukui mengatakan kesadaran di Jepang mengenai perlunya perlindungan kepada anak-anak dari predator seksual sangat rendah.

"Kita perlu menyadari situasi seperti ini di Jepang tidaklah normal," katanya.

Shihoki Fujiwara, perwakilan dari LSM yang membantu korban perdagangan manusia dan pelecehan seksual, memperingatkan tentang pola pikir yang berbahaya.

"Para perempuan itu akan berpikir bahwa penonton menggilai mereka karena mereka adalah gadis kecil," ucapnya.

"Masyarakat yang mengizinkan anak-anak untuk memiliki identitas diri yang bengkok tidak akan pernah bisa melindungi mereka," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com