Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2018, 18:25 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

GANSU, KOMPAS.com - Pemerintah daerah berpenduduk mayoritas Muslim di China mengeluarkan larangan kepada anak-anak sekolah untuk mendatangi masjid maupun menghadiri kegiatan keagamaan selama masa liburan musim dingin.

Larangan tersebut berlaku untuk siswa sekolah mulai dari jenjang taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga menengah atas di wilayah Guanghe provinsi Gansu.

Dilaporkan surat kabar harian pemerintah pada Jumat (19/1/2018), larangan tersebut sebagai bentuk pengetatan terhadap kebebasan beragama di negara itu.

"Sekolah harus meminta kepada siswanya untuk tidak memasuki tempat-tempat keagamaan maupun ikut dalam aktivitas keagamaan selama libur musim dingin," tulis pemberitahuan itu menurut Global Times.

Baca juga: Cerita Rahmah, Perempuan China Muslim Berjilbab di Beijing

"Sekolah di semua jenjang harus memperkuat ideologi dan kerja politik, serta meningkatkan sosialiasi untuk memberi tahu setiap siswa dan orangtua," lanjutnya.

Pemberitahuan tersebut telah dikonfirmasi surat kabar oleh departemen penerangan setempat. Namun demikian tidak dijelasan alasan pembatasan selama masa liburan.

Sekitar 98 persen dari 257.000 penduduk Guanghe adalah etnis minoritas, banyak dari kelompok Hui dan Dongxiang yang mayoritas memeluk agama Islam.

Gambaran tentang pemberitahuan larangan tersebut telah beredar luas secara online. Namun terkait keasliannyanya belum terkonfirmasi.

Biro pendidikan prefektur Linxia yang membawahi wilayah Guanghe mengatakan kepada AFP tidak mengetahui masalah ini.

Sementara Departemen Propaganda Guanghe langsung menutup telepon saat akan diminta penjelasan seputar larangan kepada siswa ini.

Baca juga: Xi Jinping Perintahkan Tentara China untuk Tak Takut Mati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com