Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Dapat Pinjaman Rp 81,2 Triliun, Ini Pesan IMF

Kompas.com - 21/12/2017, 09:42 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP


KAIRO, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui pencairan pinjaman sebesar 2 miliar dolar AS atau Rp 27 triliun kepada Mesir, sehingga total utang menjadi 6 miliar dolar AS atau Rp 81,2 triliun, dari total 12 miliar dolar AS dalam program pinjaman tiga tahun.

Dilansir dari AFP, Rabu (20/12/2017), Dewan IMF memutuskan untuk mengucurkan dana segar kepada Mesir sejak kesepakatan November 2016, ketika tim pendanaan IMF memuji kemajuan reformasi ekonomi yang hebat.

Untuk mendapatkan persetujuan IMF atas pinjaman tersebut, Mesir telah menerapkan serangkaian reformasi dratsis dengan menerapkan pajak pertambahan nilai, memotong subsidi energi dan menjaga nilai tukar mata uangnya.

Wakil Direktur Pelaksana IMF, David Lipton mengatakan, Mesir masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan untuk memajukan reformasi struktural.

Baca juga : IMF Hitung Upaya Penyelamatan Venezuela

"Prospeknya menguntungkan, namun memerlukan upaya berkelanjutan utnuk mempertahankan kebijakan kehati-hatian, dan memajukan reformasi struktural untuk mendukung tujuang jangka menengah terhadap pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja," katanya.

Menurutnya, reformasi subsidi energi sangat penting untuk dilakukan pemerintah Mesir sehingga mencapai tujuan fiskal dan menjaga utang pemerintah pada level bawah.

Pemerintah Mesir juga masih perlu menerapkan reformasi perpajakan dan bea cukai untuk membebaskan investasi.

Baca juga : 4 Makam Anak Mengungkap Kehidupan Sosial Mesir Kuno

Sejak pemberontakan pada 2011 yang menggulingkan mantan presiden Hosni Mubarak, ekonomi negara dengan penduduk terbanyak di Arab itu telah menerima banyak guncangan akibat ketidakstabilan politik dan keamanan.

IMF memperkirakan ekonomi Mesir akan tumbuh 4,2 persen pada tahun ini, jauh di atas perkiraan awal. Laju inflasi yang melampaui 33 persen pada Agustus 2017, telah menurun.

Inflasi diprediksi turun menjadi 13 persen pada akhir 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com