Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota di Italia Bertekad Cegah Kapal Pengungsi Merapat di Pelabuhannya

Kompas.com - 22/07/2017, 15:26 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

ROMA, KOMPAS.com - Enzo Bianco, wali kota Catania di Pulau Sisilia, menegaskan kota pelabuhan itu tak akan menerima pengungsi yang diselamatkan di Laut Tengah.

Bianco mengatakan, dia akan berupaya mencegah agar kapal C-Star yang disewa kelompok "The Identitarians" merapat di pelabuhan Catania.

"Mereka adalah orang-orang yang gemar main hakim sendiri. Situasinya terlalu panas dan bisa berubah menjadi 'Wild West'," kata Bianco.

Dia menambahkan, orang-orang yang ada di kapal tersebut tak diterima di kotanya.

"Dan saya akan meminta pemerintah untuk menghentikan, demi keselamatan publik, kapal itu berlabuh," tambah Bianco.

Baca: Eropa Batasi Ekspor Perahu Karet untuk Cegah Arus Imigran

Catania, menurut Bianco, selama beberapa tahun terakhir sudah menerima ribuan orang yang lari dari perang dan kelaparan.

"Kami sudah menampung 10.000 imigran tahun ini dan kota ini sudah kewalahan menampung banjir pengungs ini," ujar Bianco.

Meski demikian, Bianco tak ingin kelompok sayap kanan mengambil alih masalah pengungsi ini.

Sementara itu, kelompok "The Identitarian" telah mengumpulkan dana lebih dari Rp 1 miliar untuk menyewa kapal itu dan menyebut skema ini sebagai "mempertahankan Eropa".

Kelompok ini menuding kapal-kapal milik sejumlah LSM berkomplot dengna para penyelundup manusia untuk memindahkan imigran ilegal dari Afrika ke Eropa.

Imigran yang tiba di Italia lewat jalur laut hingga pertengahan tahun ini sudah hampir mencapai 100.000 orang, atau meningkat 17 persen dari masa yang sama tahun lalu.

Sebuah jajak pendapat pekan lalu menunjukkan bahwa 78 persen warga Italia meraya negeri mereka sudah ditinggalkan Eropa dan dibiarkan sendirian menangani pengungsi.

Para aktivis berencana untuk meminta pasukan penjaga pantai Libya agar membawa kembali para pengungsi ke negeri yang kini dikoyak perang itu.

Baca: 6,6 Juta Imigran Menunggu Kesempatan Menyeberang ke Eropa

Gerakan "Defend Europe" ini terdiri dari para pemuda berusia 29-30an yang mengklaim ingin menjaga identitas Eropa dan mencega Islamisasi di benua itu.

Setidaknya 2.000 imigran tewas tenggelam di Laut Tengah sepanjang tahun ini dalam upaya mereka mencapai Eropa karena menggunakan perahu yang tak layak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com