Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2017, 23:18 WIB

ROMA, KOMPAS.com - Di Eropa, tanggal 21 Juni diperingati sebagai hari musik, khususnya di Italia. Di negeri pizza ini, hari musik dikenal dengan sebutan Festa della Musica.

Sesuai dengan harapan Pemerintah Italia, KBRI Roma pun ikut berpartisipasi memeriahkan perayaan ini.

KBRI menyumbang serangkaian pertunjukan musik dan tarian tradisional Indonesia, seperti angklung, gamelan dan tampilan ragam lagu Nusantara.

Hari tersebut pun adalah hari terpanjang di musim panas tahun ini, yang bertepatan dengan bulan suci Ramadan.

Momentum ini dimanfaatkan oleh KBRI Roma untuk menggelar acara musikal dengan tema "ngabuburit", untuk menghadirkan suasana berbuka puasa bersama.

Wakil Duta Besar RI, Des Alwi mewakili Duta Besar Esti Andayani menyatakan, acara ini diselenggarakan untuk mempromosikan budaya musikal Indonesia yang sangat kaya,

Sekaligus, memperkenalkan nilai-nilai spiritual, kebersamaan dan toleransi yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia, kepada warga Italia.  

Acara ini dihadiri oleh para tamu dari berbagai penjuru Kota Roma. Ada sekitar 300 pengunjung baik orang tua, pelajar hingga anak-anak, dan juga korps diplomatik.

Banyak di antara mereka yang baru pertama kali mengikuti acara pertunjukan budaya Indonesia.

Tentunya, tak sedikit pula warga Indonesia yang ikut serta memeriahkan acara ini.

Grup angklung "La Campania", yang terdiri dari para Ibu dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Roma, dibantu sejumlah WNI sukses memainkan beberapa lagu tradisional.

Mereka pun sempat  mengajak para tamu untuk ikut serta bermain angklung, dan memainkan lagu tradisional Italia, "O Sole Mio".

Para pengunjung terlihat menikmati kebersamaan mereka ketika berhasil memainkan lagu ini bersama-sama. Tak terlihat bahawa banyak dari mereka baru pertama kali  memegang alat musik bambu tersebut.

Sementara itu, grup gamelan binaan KBRI Vatikan, "Gong Wisnu Wara", memukau pengunjung dengan lantunan lagu-lagu tradisional.

Grup musik ini terdiri dari sebelas musisi dari Italia dan Indonesia, pimpinan Profesor Giovani Giuriatti, seorang ahli etnomusikologi dari Universitas La Sapienza, Roma.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com