Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Donald Trump Bikin Pemerintah dan Rakyat Swedia Bingung

Kompas.com - 20/02/2017, 12:32 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Warga Swedia merasa bingung karena negara mereka disebut-sebut dalam pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dalam pidatonya, Sabtu (18/2/2017) malam, presiden yang kontroversial ini menyebut terdapat masalah dengan Jerman dan Swedia.

"Anda lihat apa yang terjadi di Jerman, dan lihat yang terjadi tadi malam di Swedia. Swedia, siapa yang percaya ini. Swedia. Mereka menerima dalam jumlah besar. Mereka menghadapi masalah yang tidak pernah mereka pikirkan," kata Presiden Trump di hadapan para pendukungnya di Florida.

Tapi apa yang sebenarnya terjadi semalam di Swedia?

Memang di Jerman, pada Desember 2016, terjadi serangan teroris di sebuah pasar Natal di Berlin yang menewaskan 12 orang dan melukai 40 orang lebih.

Tapi apa yang terjadi di Swedia? Presiden Trump menyebut secara khusus "yang terjadi tadi malam" artinya Jumat (17/2/2017) malam.

Mantan Perdana Menteri Swedia, Carl Bildt, sampai mempertanyakan, "Dia baru menghisap apa?" di Twitter.

Pemerintah Swedia juga sudah meminta penjelasan kepada Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat maksud dari pidato Presiden Trump yang menyiratkan telah terjadi serangan teroris di Swedia.

Sebenarnya inilah yang terjadi di Swedia pada Jumat (17/2/2017)

Tidak ada laporan insiden teroris dan situs internet Swedia, Aftonbladet, merangkum berita pada hari Jumat sebagai berikut:

  • Seorang pria membakar diri di sebuah plasa di pusat kota Stockholm
  • Penyanyi terkenal Owe Thornqvist menghadapi masalah teknis ketika sedang gladi resik Melfest, kompetisi untuk menentukan wakil Swedia ke Eurovision Song Contest.
  • Seorang pria meninggal karena kecelakaan di tempat kerja
  • Jalan ditutup di Swedia utara karena 'cuaca buruk'
  • Mobil polisi melakukan pengejaran di pusai ibu kota Stockholm karena seorang pengemudi diduga mabuk.

Sejumlah orang sampai menghubungi akun Twitter resmi pemerintah Swedia, yaitu @Sweden, yang dikelola secara bergiliran oleh warga Swedia setiap pekannya.

Dan saat Emma, seorang pustakawan sekolah, mendapat giliran mengelola akun Twitter itu, dia kebanjiran pertanyaan bernada khawatir dari berbagai orang di seluruh dunia.

"Saya tidur sekitar jam empat sore dan putri saya membangunkan saya jam tujuh. Dan dalam waktu empat jam itu ada 800 kali disebutkan... biasanya cuma seratus," kata Emma kepada BBC.

Tagar #lastnightinSweden sempat pula menjadi trending setelah pidato Trump dan Kedutaan Besar Swedia di Washington sempat bertanya kepada Kementerian Luar Negeri di ibu kota Stockholm untuk meminta penjelasan.

Apa maksudTrump?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com