LAHORE, KOMPAS.com – Pakistan berkabung, Selasa (14/2/2017), menyusul tewasnya 13 orang akibat serangan bom bunuh diri di Punjab yang diklaim sebuah faksi Taliban, Senin (13/2/2017).
"Ledakan itu begitu dasyat. Saya melihat orang-orang terluka dan mayat, melihat api di sekitar lokasi ledakan, orang-orang menangis," kata seorang saksi mata, Muhammad Tariq kepada Agence France-Presse.
Polisi mengepung daerah dekat Mall Road, salah satu arteri utama kota Lahore, ketika orang-orang yang ketakutan berlarian dari ledakan bom.
Menyusul ledakan bom bunuh diri yang juga melukai 82 orang itu, pasar dan tempat-tempat usaha tutup di sebagian besar Lahore, ibu kota Provinsi Punjab.
Bendera dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung pemerintah. Para pengacara memboikot pengadilan setelah serangan di Lahore, kata seorang anggota kepolisian, Nazar Hayat.
Pelaku bom bunuh diri menarget polisi yang mengawal unjuk rasa oleh para apoteker yang memprotes amandemen undang-undang tentang harga obat.
Pemakaman resmi dilakukan pada Selasa (14/2/2017) untuk tujuh polisi, termasuk dua perwira senior, yang tewas dalam serangan itu.
Jamaat-ul-Ahrar, salah satu faksi Taliban, mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan itu, yang terjadi tiga hari setelah serangkaian serangan terhadap instalasi pemerintah di beberapa wilayah di Pakistan.
Seorang juru bicara Jemaat-ul-Ahrar mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, serangan “baru dimulai”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.